Apa Itu Genosida dan Mengapa Menjadi Kejahatan Paling Serius?
ERA.id - Istilah "genosida" pertama kali digunakan oleh Raphael Lemkin pada tahun 1944 dan sering kali dikaitkan dengan kejahatan yang mengerikan selama Perang Dunia. Lantas apa itu genosida? Mari simak penjelasannya.
Artikel ini akan menjelaskan lebih dalam apa yang dimaksud dengan genosida, sejarahnya, faktor-faktor yang menyebabkannya, serta upaya-upaya internasional untuk mencegah dan mengadili kejahatan semacam ini.
Apa Itu Genosida?
Dilansir dari BBC, genosida dipahami oleh sebagian besar sebagai kejahatan terparah terhadap kemanusiaan.
Genosida didefinisikan sebagai pemusnahan massal terhadap kelompok orang tertentu, yang dicontohkan dengan upaya rezim Nazi untuk memusnahkan populasi Yahudi pada tahun 1940-an.
Tetapi di balik definisi sederhana itu terdapat serangkaian konsep hukum yang rumit mengenai apa yang menyusun genosida dan kapan istilah itu dapat diterapkan.
Istilah genosida diciptakan pada tahun 1943 oleh pengacara Yahudi-Polandia, Raphael Lemkin, yang menggabungkan kata Yunani "genos" (ras atau suku) dengan kata Latin "cide" (membunuh).
Setelah menyaksikan kejadian horor Holokaus, dimana setiap anggota keluarganya (kecuali saudaranya) terbunuh, Dr. Lemkin berjuang agar genosida diakui sebagai kejahatan di bawah hukum internasional.
Upayanya menghasilkan adopsi Konvensi Genosida Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Desember 1948, yang mulai berlaku pada Januari 1951.
Pada pasal Kedua konvensi mendefinisikan genosida sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan, seluruhnya atau sebagian, kelompok nasional, etnis, rasial, atau agama, sebagai berikut:
- Membunuh anggota kelompok
- Menyebabkan luka serius fisik atau mental pada anggota kelompok
- Dengan sengaja menimbulkan kondisi kehidupan yang dihitung untuk menyebabkan penghancuran fisik kelompok itu seluruhnya atau sebagian
- Melaksanakan tindakan-tindakan yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran dalam kelompok
- Memindahkan anak-anak kelompok ke kelompok lain
Konvensi juga memberlakukan kewajiban umum pada negara-negara yang menjadi pihak untuk "mencegah dan menghukum" genosida.
Sejak diadopsi, perjanjian PBB ini telah mendapatkan kritik dari berbagai pihak, terutama oleh kelompok yang kesulitan mengaplikasikannya pada kasus-kasus tertentu. Beberapa berpendapat bahwa definisinya terlalu sempit; yang lain menganggap bahwa perjanjian ini telah kehilangan maknanya karena penggunaan yang berlebihan.
Beberapa analis mengatakan bahwa definisi genosida terlalu sempit sehingga tidak ada pembantaian massal yang terjadi sejak diadopsinya perjanjian tersebut.
Selain itu, terdapat beberapa keberatan yang seringkali diajukan terhadap perjanjian ini meliputi:
- Konvensi ini tidak termasuk kelompok politik dan sosial yang menjadi sasaran
- Definisinya terbatas pada tindakan langsung terhadap manusia, dan tidak termasuk tindakan terhadap lingkungan yang mendukung mereka atau keberagaman budaya mereka
- Membuktikan niat di luar keraguan wajar sangat sulit
- Negara-negara anggota PBB enggan untuk menunjuk anggota lain atau turut campur, seperti yang terjadi di Rwanda
- Tidak ada badan hukum internasional yang mengklarifikasi parameter konvensi (meskipun hal ini berubah seiring dengan penerbitan dakwaan-dakwaan oleh pengadilan pidana perang PBB)
- Kesulitan mendefinisikan atau mengukur "sebagian", serta menentukan berapa banyak kematian yang setara dengan genosida
Namun, terlepas dari kritik-kritik ini, masih banyak yang mengatakan bahwa genosida dapat dikenali.
Dalam bukunya "Rwanda and Genocide in the 20th Century", mantan sekretaris jenderal Medecins Sans Frontieres (MSF), Alain Destexhe, menulis: "Genosida dapat dibedakan dari semua kejahatan kemanusiaan lainnya berdasarkan motivasinya.
Alain menjelaskan jika genosida merupakan kejahatan dalam skala yang berbeda dari semua kejahatan kemanusiaan lainnya, yang kemudian mengimplikasikan niat untuk sepenuhnya memusnahkan kelompok yang dipilih. Oleh karena itu, genosida adalah kejahatan kemanusiaan yang paling serius dan terbesar.
Selain apa itu genosida, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…