Terlalu Nyaman Sendiri, 4 Alasan Generasi Muda Korea Selatan Menolak Menikah
ERA.id - Generasi muda Korea Selatan belakangan ini menjadi sorotan setelah kebanyakan dari mereka memilih untuk tidak menikah. Keputusan ini didasari dengan empat alasan kuat yang membuat mereka akhirnya memilih untuk bertahan sendirian.
Menurut laporan Yonhap News, Gen Z dan Milenial di Korea Selatan menjadi bagian dari penurunan angka populasi di negara itu setelah rendahnya minat untuk menikah dan membangun keluarga. Sejumlah alasan mulai dari ekonomi hingga memilih nikah kontrak pun menjadi alasan mereka untuk tidak melanjutkan keturunan.
Berikut 4 alesan yang membuat generasi muda di Korea Selatan tidak ingin menikah berdasarkan survei yang dilakukan Yonhap News.
1. Ekonomi
Meskipun generasi muda telah mencapai usia yang cukup untuk menyelesaikan pendidikan dan beralih ke dunia kerja, gaji mereka dinilai tidak cukup untuk menghidup orang lain kecuali diri mereka sendiri.
"Belum lama ini saya mendapat pekerjaan. Gaji saya tetap sama, tetapi dengan naiknya harga konsumen (kebutuhan), saya hampir tidak bisa bertahan hidup," kata seorang wanita berusia awal tiga puluhan.
Wanita itu kemudian menilai kondisi ekonomi itu menjadi salah satu alasan terbesar untuk tidak menikah. Apalagi dengan tingginya harga kebutuhan membuat dia sulit untuk bertahan hidup ataupun menikah tanpa dukungan orang tua.
"Saya berusia awal tiga puluhan dan orang-orang seusia saya, apa pun jenis kelaminnya, berusaha menghemat uang. Tapi beberapa banyak yang bisa kita hemat? Saya pikir ini sulit kecuali kami mendapat dukungan finansial dari orang tua kami," katanya.
2. Terlalu nyaman sendiri
Bukan hanya masalah ekonomi saja yang menjadi alasan generasi muda Korea Selatan enggan untuk menikah, faktor terlalu nyaman dengan kesendirian pun juga turut menjadi penyebab. Nyaman dengan kesendirian dinilai menjadi salah satu alasan lantaran tidak perlu khawatir dan merasa kesepian.
"Begitu orang menikah, kita merasa seperti kita akan kehilangan waktu sendirian. Banyak orang yang hidup sendiri tanpa menikah sehingga orang bisa berinteraksi dengan mereka dan tidak merasa kesepian," kata seorang remaja wanita.
3. Biaya hidup tinggi
Lalu, faktor biaya hidup yang tinggi setelah menikah dan punya anak juga menjadi penyebab generasi muda Korea Selatan untuk tidak membangun rumah tangga. Banyak pria di Korea Selatan yang khawatir tidak bisa membiayai keluarga, terutama anak yang dihasilkan dari pernikahan.
"Menurutku, menikah dan punya bayi akan menyenangkan, tapi aku khawatir dengan biayanya setelah menikah," kata pria beruisa dua puluhan.
Seorang pria yang baru saja bercerai bahkan mengakui bahwa lebih baik tetap melajang ketika mengungkapkan betapa mahalnya membeli rumah, terutama bagi pasangan yang sudah menikah.
"Hal pertama yang terlintas dalam pikiran adalah uang. Karena harga rumah sangat tinggi, orang mendapatkan pinjaman dan harus melunasinya di kemudian hari. Saya lebih suka tetap melajang dan menikmati kehidupan lajang saya. Saya sudah menikah, tapi itu bukan suatu keharusan," kata pria berusia empat puluhan.
4. Akad nikah
Alasan terakhir yang membuat generasi muda Korea Selatan menolak untuk menikah adalah akad nikah. Generasi muda yang tumbuh di lingkungan berbeda membuat mereka memandang akad nikah sebagai sesuatu yang bermanfaat dan menolak menikah.
"Jujur saja, menurut saya banyak sekali orang yang memikirkan untung ruginya dan menyimpulkan pernikahan tidak bermanfaat bagi mereka. Berbeda dengan sebelumnya, ada banyak hal yang harus dilakukan," kata pria dengan usia tiga puluhan.
Selain itu, kata dia, generasi muda yang sudah mencapai usia menikah memiliki pengalaman tumbuh kembang yang berbeda dibandingkan generasi tua.
Itulah empat alasan generasi muda Korea Selatan menolak untuk melangsungkan pernikahan dan membangun rumah tangga.