Tangki Air Bersih di Gaza Kena Sasaran Pengeboman, Hamas Desak PBB Buka Blokade Israel
ERA.id - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menekan Israel agar membuka kembali pasokan air bersih untuk penduduk di Jalur Gaza yang diblokade.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Selasa (7/11), Hamas menyebut langkah Israel memutuskan pasokan air ke daerah kantong Palestina tersebut sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan yang mengarah genosida.
“Penjajah (Israel) memutus semua pasokan air ke Jalur Gaza yang memaksa warga meminum air yang tidak aman setelah penjajah mengebom sisa tangki air dengan rudal dan pesawat Amerika,” kata Hamas, dikutip Antara, Rabu (8/11/2023).
Hamas meminta PBB dan pihak-pihak internasional menghentikan kejahatan terhadap kemanusiaan yang mengarah genosida dan segera berupaya memulihkan pasokan air.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan kembali seruannya agar segera dilakukan gencatan senjata yang terjadi tepat sebulan sejak konflik Hamas-Israel dimulai di Gaza.
Juru Bicara Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan Sekjen PBB menegaskan tak ada pembenaran untuk serangan itu. Dia kembali mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
"Dia (Guterres) tidak akan pernah melupakan foto-foto mengerikan mengenai warga sipil yang terbunuh dan cacat, serta orang lainnya yang diseret ke dalam tahanan. Dia menegaskan kembali permohonannya agar mereka segera dibebaskan tanpa syarat," kata Dujarric.
Ia menyampaikan kesedihan mendalam Guterres atas jumlah korban meninggal dunia di Gaza yang terus bertambah akibat serangan bom Israel.
“Sekretaris Jenderal masih sangat tertekan oleh pembunuhan warga sipil di Gaza dan bencana kemanusiaan yang terus terjadi di Gaza di mana jumlah korban sipil tidak terbayangkan,” kata Dujarric.
“Dia juga menegaskan kembali seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan,” kata dia.
Jalur Gaza dibombardir habis-habisan sejak Hamas menyerang Israel bulan lalu. Sedikitnya 10.328 warga Palestina, termasuk 4.237 anak-anak dan 2.719 perempuan, terbunuh. Sementara itu, menurut angka resmi, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.600 orang.
Selain korban jiwa yang besar dan arus pengungsian besar-besaran, pasokan kebutuhan pokok bagi 2,3 juta penduduk Gaza semakin menipis akibat blokade Israel.