Bahlil Tidak Masuk TKN Prabowo-Gibran, Ogah Mundur dari Jabatan Menteri
ERA.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut alasannya tidak masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju yang mendukung bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yaitu agar bisa mengurus masalah investasi di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Saya kan menteri. Kalau masuk TPN (tim pemenangan nasional), harus mengundurkan diri jadi menteri. Saya fokus. Yang mau saya masuk TPN siapa sih? Saya malah nggak tahu. Nggak lah, saya nggak di TPN. Saya mengurus negara, membantu Pak Jokowi karena kalau masuk TPN, saya harus mengundurkan diri jadi menteri, investasi nanti gimana?" ujarnya ditemui seusai Anugerah Layanan Investasi (ALI) 2023 di Jakarta dikutip dari Antara, Rabu (8/11/2023).
Lebih lanjut, Bahlil pun menegaskan bahwa secara pribadi, dirinya mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. "Kalau kalian mau tahu saya dukung siapa, saya dukung Prabowo sama Gibran," ucapnya.
Diketahui Ketua Umum Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju Rosan Roeslani menjelaskan nama Erick Thohir dan Bahlil Lahadalia tidak ada dalam daftar pengurus karena para menteri pendukung Prabowo berbagi tugas agar kerja kabinet tak terhambat.
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia merupakan beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang secara terbuka mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Terlepas dari tidak adanya dua nama itu, susunan pengurus Tim Kampanye Nasional (TKN) diisi oleh beberapa nama menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju.
Jajaran menteri Presiden Jokowi yang masuk dalam susunan pengurus, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai Ketua Pengarah TKN, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Pengarah), Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor (Wakil Ketua Koordinator Strategis), dan Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni (Wakil Ketua Koordinator Strategis).