Jadi Penulis Sukses, Marshella FP Beberkan Cara Membuat Cerita Inspirasi Agar Tulisan Menarik

ERA.id  - Marchella Febritrisia Putri alias Marchella FP dikenal sebagai penulis sukses dan karyanya menginspirasi anak muda. Marchella FP terkenal dengan karya berjudul Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (NKCTHI). Bahkan, dua novelnya sudah diangkat ke film layar lebar.

Selain menjadi penulis, Marchella FP juga berperan sebagai copywriter yang mengingatkan FOX'S dari masa ke masa, dibalut dengan tutur bahasa tulis yang heart-warming. Ia mengungkapkan inspirasinya hingga menghasilkan tulisan yang menarik.

"Inspirasinya adalah biasanya belum kebayang dengan apa yang akan aku tulis. Sekarang aku dapat kesempatan nulis dalam era 90an untuk FOX'S," ujarnya, saat ditemui di Jl. Letjen S. Parman No. Kavling 28, Tanjung. Duren Utara, Grogol petamburan,  Jakarta Barat pada Jumat (10/11/2023).

Marshella FP (Foto: Era.id/Adelia)

"Kisahnya menceritakan pesan untuk orang terkasih. Jadi, pertama sampai akhir seperti teman-teman hadir mendengar pesan apa yang  menarik dan indah mendengarkan dari orang tua, kakak, sahabat dan suara-suara tersampaikan lewat tulisan aku," lanjutnya.

Marchella FP juga mengungkapkan tantangannya membuat tulisan dalam FOX'S Time Capsule Experience Zone, yakni sebuah Art Installation yang membawa pengunjung ke perjalanan ruang dan waktu dari setiap chapter kehidupan.

Perempuan berusia 33 tahun ini mengatakan tantangannya adalah waktu yang bentrok. Sebab, ia juga tengah sibuk menulis buku barunya.

Marshella FP (Foto: Era. id/Adelia)

"Tantangan diri sendiri. Aku lagi dempet-dempetan sama buku baru. Jadi beresin ini dulu, mau ngambil karena brief awal menarik. Tantangan bagaimana menulis sekaligus merangkum banyak perasaan," bebernya.

Dalam penulisannya ini, Marchella FP menuliskan sosok 11 karakter anggota keluarga ang berbeda-beda, mulai dari kakek, nenek, orangtua hinga anak-anak. Ia juga memberikan pesan dari berbagai sudut pandang.

"Pesan dari berbagai perspektif. Cuma saat nulis ini 11 sudut pandang tenggelam dulu jadi kakek. Satu lagi perspektif beda-beda bapak, aku, kamu ya beda." tambahnya.