Israel Tuduh RS Indonesia Jadi Tempat Hamas Bersembunyi, MUI: Fitnah yang Tak Bisa Dimaafkan!
ERA.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di jalur Gaza, Palestina, merupakan fasilitas medis yang dibangun untuk kemanusiaan.
"Israel bukan tidak tahu bahwa Rumah Sakit Indonesia dibangun di bawah insiasi MER-C dan bekerjasama dengan pihak Palestina untuk kemanusiaan," kata Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, Jumat kemarin.
Dia mengatakan tudingan Israel tentang adanya jaringan terowongan di bawah RS Indonesia yang digunakan oleh Hamas untuk melancarkan serangan, merupakan fitnah yang tidak bisa dimaafkan.
"Rumah Sakit Indonesia di Gaza sebagai tempat persembunyian Hamas itu adalah fitnah yang tidak bisa dimaafkan dan keji sekali. Ini adalah dalih untuk menghabisi Gaza," kata dia.
Sudarnoto juga mengatakan bahwa penyerangan terhadap fasilitas-fasilitas kemanusiaan di Gaza, termasuk rumah sakit dan ambulans, merupakan tindakan yang melanggar hukuman kemanusiaan internasional merupakan kejahatan perang.
"Apalagi ada undang-undang kemanusiaan internasional tidak boleh menyerang fasilitas medis," ujarnya.
Indonesia sekali lagi mengutuk serangan-serangan biadab terhadap warga dan obyek sipil, khususnya fasilitas-fasilitas kemanusiaan di Gaza, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal di Jakarta, Jumat.
Pernyataan itu disampaikan Jubir Kemlu RI melalui pesan singkat untuk menanggapi peristiwa pemboman oleh Israel di sekitar sejumlah rumah sakit di Gaza, termasuk Rumah Sakit Indonesia.
Iqbal juga menyebutkan bahwa pihak Kemlu telah berkomunikasi dengan pihak lembaga relawan kemanusiaan Indonesia MER-C di Gaza dan memperoleh informasi bahwa tiga WNI relawan di Rumah Sakit Indonesia sudah bisa dihubungi dan dalam keadaan baik.
Menurut dia, sasaran roket Israel adalah daerah Taliza'tar yang lokasinya sangat dekat dengan Rumah Sakit Indonesia.
Pesawat tempur Israel membombardir delapan rumah sakit di Jalur Gaza dalam tiga hari belakangan, sebagaimana dilaporkan kantor media pemerintah di Gaza pada Kamis.
Agresi Israel telah memaksa 18 rumah sakit tak beroperasi sejak 7 Oktober, demikian menurut pernyataan kantor media tersebut.
Disebutkan bahwa meriam artileri Israel menembaki halaman Rumah Sakit Al-Shifa dan pintu gerbang Rumah Sakit Al-Nasr di wilayah yang terkepung itu.