Hadirkan aktor Mohammed Al Jizawi, Film Inshallah a Boy Angkat Isu Patriarki di Yordania
ERA.id - Film Inshallah a Boy terpilih sebagai film pembuka Jakarta World Cinema Week (JWCW) 2023 pada 11 November 2023 di CGV Grand Indonesia. Film ini mengangkat isu patriarki mengenai ahli waris hanya diberikan kepada anak laki-laki.
Mohammed Al Jizawi mengungkapkan rasa senangnya menjadi pembuka di JWCW 2023. Aktor asal Yordania ini juga mengucapkan terimakasih karena film dibintanginya bisa tayang di hari pertama JWCW 2023.
"Terima kasih sangat senang dan apresiasi kepada kalian semua sudah memilih film ini, untuk jadi pembuka di JWCW," katanya saat ditemui Grand Indonesia, Jl. M.H. Thamrin, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Sabtu (11/11/2023).
"Film Inshallah a Boy menyampaikan sesuatu yang baik dan tidak sepenuhnya membahas Islam, ada hal yang sifatnya universal," lanjutnya.
Sang aktor mengatakan film ini terbilang sensitif dan dekat dengan kehidupan di Yordania selama sehari-hari. Film ini memberikan pesan bagi perempuan agar menjadi kuat dan memperjuangkan haknya.
"Banyak hal yang tidak bisa diutarakan karena mereka takut dan lain sebagainya. Tapi lewat film, kami ingin menyuarakan ini dan didengar dunia," tuturnya.
Film Inshallah a Boy mengangkat kehidupan patriarki di Yordania. Nyatanya, film ini memang tengah menyoroti soal kesenjangan antara perempuan dan laki-laki.
"Inshaallah a Boy, tentang sebuah masalah yang relevan di negara mayoritas Islam. Menekankan perjuangan seorang perempuan," tutur Daniel Irawan, Manajer program JWCW 2023.
Daniel Irawan mengungkapkan kesenjangan antara perempuan dan laki-laki begitu terasa disajikan dalam film Inshallah a Boy. Film ini mengangkat isu hukum hak waris dalam Islam yang dianggap memiliki relevansi kuat dengan masyarakat Indonesia.
"Hukum warisan, keluarga suami berhak atas sebagian harta tersebut jika si perempuan tidak memiliki anak laki-laki," tuturnya.
"Harta tersebut termasuk rumah yang sebenarnya ia bayar sendiri. Di tengah perjuangannya ini, Nawal ternyata sedang hamil. Ia pun berharap anak yang lahir berjenis kelamin laki-laki," lanjutnya.
Film Inshaallah a Boy menceritakan seorang perempuan bernama Nawal yang menginginkan anak laki-laki. Rumah tangganya menjadi hancur ketika suaminya tiba-tiba meninggal dunia. Suaminya meninggalkan Nawal dan satu anak perempuan.
Nawal berusaha keras agar mendapatkan warisan dari suaminya. Akan tetapi, keluarga suaminya menentang, karena Nawal tidak memiliki anak laki-laki. Ditengah konflik, tiba-tiba Nawal hamil dan berharap supaya melahirkan anak laki-laki agar mendapatkan warisan dari almarhum suaminya.