Respons Ancaman Tolak Coldplay, Sandiaga: "Show Must Go On", Ini Ajang Pembuktian RI Layak Jadi Venue Konser Besar
ERA.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menanggapi penolakan konser Coldplay karena dianggap mendukung LGBT. Ia memastikan konser tersebut berjalan lancar.
"Per hari ini show must go on, jadi masih sesuai dengan target. Coldplay akan manggung di tanggal 15 November di hari Rabu ini. Kita semua mengupayakan secara kolaboratif untuk konser ini berlangsung dengan lancar," kata Sandiaga dikutip dari Youtube Kemenparekraf, Selasa (14/11/2023).
Sandi berharap konser Coldplay juga bisa berdampak terhadap ekonomi. Diantaranya dengan terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja.
"Tentunya konser ini bisa menjadi ajang pembuktian bahwa Indonesia sangat layak menjadi venue acara konser besar dunia lainnya. Saya mengingatkan karena ada dua konser baru-baru ini yang menjadi sorotan dari aspek keselamatan dan aspek ketepatan waktu," kata Sandi.
Ia menegaskan konser Coldplay ini harus diselenggarakan dengan profesional dan berdampak positif. Ia bahkan menilai konser ini akan berdampak terhadap ekonomi karena diprediksi akan ada 10 ribu sampai 15 ribu wisatawan.
"Kami harapkan, bisa di atas 20 persen dari target yang kami ingin capai. Per hari ini kami terus memantau baik dari masukan positif konstruktif maupun kekhawatiran, ini kami kanalisasi dan kami diseminasi kepada pihak terkait untuk menjadi pertimbangan," katanya.
Sebelumnya, sejumlah orang yang tergabung dalam GRANATI menolak konser grup band Coldplay di Indonesia. Mereka mengancam akan mengepung para personel hingga official Coldplay bila band asal Inggris tersebut tetap menggelar konser di Indonesia.
Jubir GRANATI, Novel Bamukmin menyampaikan pihaknya menolak konser Coldplay karena band tersebut mendukung LGBT. GRANATI sudah menyuarakan penolakan konser ini ke Mabes Polri, Menkopolhukam, Mahfud MD, Menparekraf, Sandiaga Uno, dan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
"Dan kalau memang tidak ada jawaban yang jelas, maka kita akan sambungkan tanggal 15 hari H-nya, bisa kemungkinan kita kepung GBK atau sebelumnya kita kepung bandara atau bisa hotelnya. Kita serahkan kepada masyarakat, bagaimana mereka menyikapi secara langsung yang kalau tidak ada tindakan dari institusi-institusi terkait saat ini," kata Novel di rumah dinas LaNyalla di kawasan Kuningan, Jaksel, Kamis (9/11/2023).