Jenis Pesawat Tempur AU yang Jatuh di Pasuruan Ternyata Jenis Latih dan Anti Gerilya
ERA.id - Media sosial dihebohkan sebuah pesawat tempur TNI AU dilaporkan jatuh di lereng Bromo, Desa Keduwung, Puspo, Pasuruan, Jawa Timur. Artikel ini akan membahas kronologi dan jenis pesawat tempur AU yang jatuh di Pasuruan tersebut.
Kejadian jatuhnya pesawat berdasarkan kesaksian warga sekitar dan berhasil terekam oleh beberapa orang yang berada di kawasan perkebunan. Selain itu, detik-detik jatuhnya pesawat TNI AU juga direkam oleh warga setempat.
Sumber informasi lainnya menyebut jika satu pesawat lainnya diduga mengalami kerusakan akibat menabrak tebing. Menurut keterangan dari Kapendam Brawijaya Kolonel Inf Rendra Dwi Ardhani, pesawat yang jatuh tersebut merupakan pesawat tempur.
Jenis Pesawat Tempur AU yang Jatuh di Pasuruan
Rendra menambahkan bahwa pesawat yang jatuh merupakan jenis Super Tucano, yang merupakan pesawat tempur. Dia menyatakan bahwa informasi lebih lanjut mengenai kejadian tersebut masih dalam tahap investigasi.
Pesawat Super Tucano, atau EMB-314 Super Tucano, merupakan pesawat yang dibeli dari pabrikan Brasil, Embraer, pada tahun 2012. Pesawat ini ditempatkan di Skadron 21 Abd Malang dan dioperasikan oleh TNI AU sebagai pengganti pesawat OV-10F Bronco yang telah di-grounded karena usia tua.
EMB-314 Super Tucano memiliki dua versi, yaitu tipe A-29ALX (kursi tunggal) dan AT-29B (kursi ganda). Versi kursi ganda dapat digunakan sebagai pesawat latih lanjut, sementara pesawat ini juga memiliki kemampuan sebagai pesawat anti-gerilya atau Counter Insurgency (COIN).
Dengan desainnya yang kompak, Super Tucano dapat mendukung misi-misi seperti pengintaian, dukungan udara dekat, dan penumpasan pemberontak, hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari TNI AU.
Pesawat Super Tucano memiliki peran ganda yang menekankan pada serangan ke permukaan, dilengkapi dengan mesin Pratt & Whitney Canada PT6A-68C Turbo Propeller, menunjukkan kemampuan manuver yang lincah.
Memiliki parameter gravitasi yang mencapai +7g hingga -3.5g, pesawat Super Tucano mampu menahan gaya gravitasi maksimum. Untuk melindungi awak kabin, terdapat sistem perlindungan dengan kabin pilot yang dikelilingi oleh bahan baja kevlar.
Keselamatan pilot diperhatikan dengan dilengkapi kursi lontar Martin Baker dengan pola zero-zero, serta sistem buka-tutup kanopi yang dapat diaktifkan secara elektrik. Kaca kokpit yang kuat juga dapat menahan benturan burung pada kecepatan 300 knot.
Jatuhnya Pesawat Super Tucano Masih dalam Penyelidikan TNI AU
Video yang beredar menunjukkan pesawat Tucano dalam kondisi terbelah, namun belum ada informasi mengenai kondisi pilotnya.
Kapendam V/Brawijaya, Kolonel Inf Rendra Dwi Ardhani, telah membenarkan kejadian ini, menjelaskan bahwa pesawat tersebut jatuh di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Desa Keduwung, Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Rendra menyatakan bahwa kejadian ini masih dalam tahap penyelidikan, dan belum ada informasi mengenai jumlah awak pesawat atau penyebab jatuhnya.
Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo telah mengonfirmasi insiden jatuhnya dua pesawat TNI AU di Pasuruan.
Marsekal Fadjar menyatakan bahwa dua pesawat tempur terlibat dalam insiden tersebut. Saat ini, TNI AU sedang menyelidiki peristiwa ini untuk mengetahui kemungkinan adanya prajurit yang menjadi korban, penyebab jatuhnya pesawat, dan kronologi peristiwa. Pesawat yang terlibat dalam kejadian ini memiliki nomor registrasi TT-3111 dan TT-3103.
Selain jenis pesawat tempur au yang jatuh di pasuruan, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…