Jaksa Agung Saudi: Pembunuhan Khashoggi Direncanakan

Jakarta, era.id - Jaksa Agung Arab Saudi, Shaikh Suood bin Abdullah Al Mo'jab bikin geger. Dia bilang, kematian kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi di konsulat Istanbul, memang sudah direncanakan.

Pernyataan ini jelas menandai perkembangan yang signifikan dalam penyelidikan kasus Khashoggi versi Saudi. Abdullah Al Mo'jab bilang itu setelah mendapat fakta-fakta terbaru dari tim penyelidik Turki.

"Penuntut umum menerima informasi dari pihak Turki melalui Kelompok Kerja Gabungan antara Kerajaan Arab Saudi dan Republik Turki, para tersangka dalam kasus Khashoggi telah merencanakan kejahatan mereka," kata bin Abdullah Al Mo'jab seperti kami kutip dari CNN, Jumat (26/10/2018).

"Penuntutan publik melanjutkan penyelidikannya dengan terdakwa sesuai dengan hasil penyelidikan terbaru untuk mencapai fakta, Insya Allah, dan menyelesaikan jalannya keadilan," lanjutnya.

Direktur CIA, Gina Haspel juga sudah mendengar langsung rekaman suara interogasi dan pembunuhan Khashoggi dari penyidik Turki. Untuk mendapatkan langsung dari tangan pertama, Haspel bahkan datang ke Turki dalam perjalanan yang masuk klasifikasi rahasia.

Menurut sumber yang diketahui berada dalam lingkaran intelijen, rekaman suara itu diyakini mampu memberikan petunjuk penting dalam penyelidikan kasus Khashoggi. Buat Amerika Serikat, rekaman tersebut akan jadi kekuatan untuk mendorong Arab Saudi bertanggung jawab dalam pembunuhan Khashoggi.

Sementara itu, putra sulung Salah bin Jamal Khashoggi, telah meninggalkan Arab Saudi. Salah yang warga negara ganda, Saudi-AS sebelumnya tak bisa pergi dari Saudi karena paspornya dibatasi. Namun setelah kematian ayahnya dan dia dipanggil ke istana menemui Raja Salman dan Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman, Salah kini diperbolehkan pergi. Belum ada informasi lanjutan arah dan tujuan Salah sekarang.

 

Tag: jamal khashoggi