Prabowo Unggul di Kalangan Gen Z dari Survei LSI Denny JA, Faldo: Tampil Apa Adanya, Jenaka

ERA.id - Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Faldo Maldini, mengatakan Prabowo semakin digemari generasi milenial.

Dia mengacu dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

"Alhamdulillah anak muda, generasi milenial, dan gen Z semakin menyukai Pak Prabowo yang selalu tampil apa adanya, tegas, tapi tetap bisa jenaka," ujar Faldo, Kamis (23/11/2023).

Menurut Faldo, gemoy atau gemas yang belakangan ditujukan pada Prabowo menjadi narasi yang sangat dekat dengan pemilih milenial dan generasi Z. Ia mengaku, julukan gemoy itu justru muncul dari pendukung Prabowo di kalangan generasi milenial dan Z.

Adapun hasil survei LSI Denny JA menunjukkan kenaikan elektabilitas calon presiden nomor urut 2 (Prabowo-Gibran) itu secara individu paling besar berasal dari pemilih milenial.

Dari survei LSI Denny JA, elektabilitas Prabowo naik signifikan dari Oktober ke November 2023.

Pada bulan Oktober 2023, pemilih Prabowo dari kalangan milenial berada di angka 36,9 persen, kemudian naik menjadi 41,6 persen pada bulan November.

Selain dari pemilih milenial, survei LSI Denny JA juga menunjukkan narasi “Prabowo gemoy” menjadi salah satu faktor yang mendongkrak elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Berdasarkan survei LSI Denny JA, julukan gemoy untuk Prabowo disukai kalangan pemilih milenial karena menggambarkan sikap Prabowo yang tetap rileks dan santai ketika dihujat, sehingga dinilai sesuai dengan selera generasi milenial.

"Masyarakat jadi mengetahui hanya Pak Prabowo yang tampil di hadapan publik tanpa dibuat-buat. Ia tampil apa adanya. Sikapnya tetap tegas dan sat-set, namun ada sisi humanisnya yang jenaka," imbuh Faldo.

Elektabilitas Prabowo-Gibran menduduki posisi teratas di survei LSI Denny JA, yakni mencapai 40,3 persen, sementara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di angka 28.6 persen dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 20,3 persen.

Survei LSI Denny JA digelar pada 6–13 November 2023. Survei ini melibatkan 1.200 responden dengan metode multistage random sampling dan wawancara tatap muka, sementara margin of error sekitar 2,9 persen.