Selain Gaji Minim, Inilah Tiga Alasan Mengapa 42 Persen Guru Terjebak Pinjol
ERA.id - Guru menjadi kalangan paling banyak terjebak praktik pinjaman online (pinjol) ilegal. Dari hasil analisis, sebanyak 42% korban pinjol ilegal adalah berprofesi guru. Selain gaji minim, ada beberapa alasan guru terjebak pinjol.
CEO & Principal Zapfinance Prita Hapsari Ghozie mengungkapkan alasan utama guru tergiur terjerat pinjol karena gaji dinilai rendah. Apalagi, banyak kasus gaji guru yang tidak tepat waktu atau terlambat hingga beberapa bulan.
"Pertama, penghasilan guru memang agak rendah dari profesi lainnya, terus kedua cashflow turun karena penghasilannya nggak tentu," ujar Prita, saat ditemui di Jl. Kawi Raya, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Kamis (23/11/2023).
"Jadi, mungkin gajinya dirapel beberapa bulan padahal mungkin banyak kewajiban-kewajiban yang harus dibayar jadi dia pinjaman dulu," lanjutnya.
Selain itu, penyebab lainnya guru tergiur melakukan pinjol karena sandwich generation, yang dapat diartikan sebagai individu yang harus menanggung hidupnya sendiri, orang tua, serta anak-anaknya.
Penyebab guru melakukan pinjol juga karena gaya hidupnya. Biasanya, guru membutuhkan kebutuhan mengajar seperti alat tulis, laptop, smartphone canggih, hingga tas.
"Yang kedua adalah generasi sandwich. Ketiga, ternyata profesinya guru, tapi tetep manusia tergoda gaya hidup dan lain-lain," katanya.
"Banyak kemudahan paylater tergoda, juga termasuk rekan-rekan guru. Karena ini mereka mau ngajar lewat online itu harus beli laptop, gadget, perlu gadget canggih. Kalau dia bisa paylater, akhirnya paylater. Bedah dulu penyebabnya," tambahnya.
Prita mengungkapkan biasanya guru terjerat pinjol hingga puluhan juta rupiah. Guru tidak mengetahui jika melakukan pinjol ada beberapa resikonya. Salah satu risiko adalah bunga tinggi, apalagi jika telat membayar hutang.
"Banyak yang mengadu ke kami kok pinjam Rp 5 juta jadi Rp 10 juta, ada juga yang pinjam Rp 10 juta jadi Rp 20 juta. Setelah dipelajari, oh itu ada biaya-biaya tambahan lainnya yang tidak dipahami besarannya," paparnya.
"Ternyata dari pinjol awal ketika gagal bayar dia pinjol lagi, hal ini yang menyebabkan seseorang yang awalnya satu pinjol menjadi 10 (aplikasi pinjol) atau 15." lanjutnya.