Bahayakan Kesehatan Anak-anak, Australia Larang Impor Vape Sekali Pakai Mulai Tahun Depan
ERA.id - Pemerintah Australia membuat aturan yang melarang impor vape sekali pakai. Larangan ini mulai berlaku pada 1 Januari 2024 menyusul masalah kesehatan pada anak-anak.
Menteri Kesehatan Mark Butler mengatakan larangan vape sekali pakai bertujuan untuk membalikkan peningkatan penggunaan vaping yang “mengganggu” di kalangan anak muda.
Selain itu, Butler mengatakan vaping telah dijual kepada pemerintah sebagai cara untuk membantu perokok jangka panjang berhenti.
“Itu tidak dijual sebagai produk rekreasi, apalagi ditujukan untuk anak-anak kita, tapi itulah yang terjadi,” kata Butler, dikutip RTE, Selasa (28/11/2023).
“Sebagian besar vape mengandung nikotin, dan anak-anak menjadi kecanduan," sambungnya.
Australia pertama kali mengumumkan larangan impor pada bulan Mei namun belum memberikan tanggal mulainya hingga sekarang.
Sekitar satu dari tujuh anak berusia 14-17 tahun menggunakan vape, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Laporan tersebut mengutip “bukti yang konsisten” bahwa generasi muda Australia yang menggunakan vape tiga kali lebih mungkin untuk merokok.
"Undang-undang juga akan diberlakukan pada tahun 2024 untuk melarang pembuatan, periklanan, atau pasokan vape sekali pakai di Australia," kata pemerintah.
Larangan impor ini dipuji oleh Asosiasi Medis Australia.
“Australia telah menjadi pemimpin dunia dalam mengurangi tingkat merokok dan dampak buruknya terhadap kesehatan, sehingga tindakan tegas pemerintah untuk menghentikan penggunaan vaping dan mencegah dampak buruk lebih lanjut sangat disambut baik,” kata presiden asosiasi tersebut, Steve Robson.
Pemerintah mengatakan pihaknya juga memperkenalkan skema yang memungkinkan dokter dan perawat meresepkan vape “jika sesuai secara klinis” mulai 1 Januari.
Australia mempunyai catatan panjang dalam memerangi rokok.
Pada tahun 2012, negara ini menjadi negara pertama yang memperkenalkan undang-undang “kemasan biasa” untuk rokok, sebuah kebijakan yang kemudian ditiru di seluruh dunia.
Pajak yang tinggi telah menaikkan harga satu paket menjadi sekitar 50 dolar Australia (Rp500 ribu).
Negara tetangganya, Selandia Baru, hingga saat ini berdiri bersama Australia di garis depan pertempuran tersebut.
Namun pemerintahan koalisi konservatif yang baru, yang mengambil alih kekuasaan minggu ini, kini berjanji untuk membatalkan apa yang disebut “larangan merokok selama beberapa generasi” yang akan menghentikan penjualan tembakau kepada siapa pun yang lahir setelah tahun 2008.