Fakta-Fakta Gunung Marapi Erupsi, Puluhan Pendaki Dievakuasi dan Belasan Tewas

ERA.id - Pada Minggu (3/12/2023) Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi dengan melontarkan batu dan pasir dalam radius 3 km. Hal tersebut disampaikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Saat ini gunung tersebut ditetapkan berstatus waspada atau tingkat aktivitas level II.

Ada fakta-fakta Gunung Marapi erupsi yang perlu masyarakat tahu. Menurut Kepala Badan Geologi PVMBG, Hendra Gunawan, erupsi pada pukul 14.54 WIB menghasilkan tinggi kolom abu sekitar 3.000 meter di atas puncak.

"Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas pada radius 3 km dari kawah atau puncak," terang Hendra dalam keterangannya, seperti dilansir Antara.

Fakta-Fakta Gunung Marapi Erupsi

1.    Kawasan rawan bencana Gunung Marapi

Peta kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Marapi menunjukkan, ada potensi ancaman bahaya atas kejadian erupsi pada Minggu kemarin. Potensi ancaman dibagi jadi tiga tingkatan.

  • KRB III, yaitu kawasan sumber erupsi atau daerah di puncak gunung dan sekitarnya dalam radius 3 km.
  • KRB II, yaitu kawasan yang berpotensi kena awan panas, aliran lava, lahar, lontaran batu (pijar), dan hujan abu lebat dalam radius 5 km dari pusat erupsi.
  • KRB I, yaitu kawasan yang berpotensi dilanda lahar atau banjir. Wilayah ini juga punya kemungkinan terdampak perluasan lahar atau awan panas di sepanjang kawasan aliran sungai dan berhulu di puncak Gunung Marapi. Kawasan ini berada dalam radius 7 km dari pusat erupsi.

2.    Sebanyak 49 pendaki dievakuasi

Saat erupsi, ada 75 pendaki di kawasan Gunung Marapi. Angka tersebut berdasarkan data yang disampaikan oleh Basarnas per Senin (4/12/2023) pukul 07.10 WIB.

"Jumlah survivor saat ini sudah mencapai 75 orang yang sudah terdata di posko," jelas Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik, Senin (4/12/2023).

Dari total pendaki itu, sebanyak 49 orang telah dievakuasi. Para pendaki yang dievakuasi dalam kondisi selamat, sebagian telah pulang ke rumah, ada pula yang dirawat di rumah sakit.

"49 sudah terevakuasi dengan selamat, sebagian sudah kembali ke rumah, sebagian di dua rumah sakit, yaitu di Padang Panjang dan di Bukittinggi," jelasnya.

Tim SAR evakuasi korban erupsi Gunung Marapi yang alami luka bakar di jalur pendakian proklamator, Nagari Batu Palano, Senin, dini hari (antaranews)

3.    Sebanyak 11 pendaki tewas

Abdul Malik mengungkapkan, sebanyak tiga pendaki ditemukan selamat, tapi sebelas orang meninggal dunia.

"Pencarian hingga pukul 07.10 WIB tim gabungan berhasil menemukan 3 orang dalam keadaan selamat dan 11 orang meninggal dunia," terang Abdul di Padang, Senin (4/12/2023), dilansir Antara.

Tim gabungan melakukan pencarian terhadap 12 pendaki yang belum ditemukan dan belum diketahui keberadaannya. Sementara, identitas korban meninggal masih tahap pendataan oleh tim SAR Padang.

4.    Imbauan kepada masyarakat

Terkait erupsi Gunung Marapi, PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar gunung tersebut agar tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang beredar. Masyarakat juga diimbau untuk selalu mengikuti arahan pemerintah daerah.

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak abu vulkanik bagi kesehatan, serta mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik agar tidak roboh," jelas Hendra, Kepala Badan Geologi PVMBG.

Pemkab Agam dan Tanah Datar diminta terus melakukan koordinasi dengan PVMBG melalui pos pengamatan Gunung Marapi di Bukit Tinggi. Masyarakat bisa memantau perkembangan aktivitas gunung dan mengakses informasi pemerintah melalui aplikasi atau situs jejaring Magma Indonesia.

Itulah fakta-fakta Gunung Marapi erupsi. Untuk mendapatkan info menarik lainnya, ikuti terus Era.id.