Ini Beda Asam Folat dan Asam Sulfat, Efek bagi Tubuh Berbanding Terbalik
ERA.id - Masyarakat tiba-tiba penasaran dengan beda asam folat dan asam sulfat. Hal itu tak terlepas dari ungkapan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, yang salah sebut asam folat sebagai asam sulfat.
Dalam video yang menampilkan Gibran di sebuah acara bertajuk Diskusi Ekonomi Kreatif Bersama Mas Gibran, dia membuat pernyataan yang keliru karena menyebut asam sulfat sebagai salah satu nutrisi yang berkaitan dengan stunting.
Video ini jadi pembicaraan warganet dan trending di media sosial X. Dia mengatakan, ibu hamil mesti melakukan pengecekan apakah kebutuhan yodium dan asam sulfat terpenuhi atau tidak.
“Lalu ketika hamil harus dicek biasanya asam sulfat, yodiumnya terpenuhi atau tidak. ASI-nya terpenuh apa enggak,” kata Gibran dalam video yang beredar luas di media soial X.
Setelah sadar dengan kesalahan tersebut, dalam kesempatan lain Gibran mengoreksi pernyataan soal asam sulfat. Dia mengaku salah sebut dan minta maaf.
Mengenal Beda Asam Folat dan Asam Sulfat
Berdasarkan penelitian terbitan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), asam sulfat termasuk salah satu bahan penunjang yang penting dan dibutuhkan dalam industri kimia, seperti industri kertas, pengolahan minyak Bumi, farmasi, dan industri pupuk.
Namun, zat ini sangat berbeda dengan asam folat. Asam sulfat bisa bersifat mematikan bagi manusia. Kulit bisa langsung melepuh jika terkena cairan ini.
Tak hanya itu, menghirup uap asam sulfat bisa membuat sesak napas dan merusak saluran pernapasan. Jika kulit terlanjur kena asam sulfat, disarankan segera mencucinya dengan air.
“Asam sulfat itu asam anorganik yang bersifat sangat korosif dan merusak. Untuk yang konsentrasinya 97-98% jelas sangat berbahaya, meski yang dipasaran biasanya hanya 75%,” terang Dewi Tristantini, Dosen Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia, seperti dilansir situs resmi Fakultas Teknik UI.
Zat ini sangat berbeda dengan asam folat. Dikutip dari situs resmi Kab. Lamongan, asam folat adalah jenis vitamin B yang umumnya ditemukan di berbagai jenis makanan, seperti jeruk, brokoli, bayam, kacang kering, kacang polong, produk gandum, hati, kecambah, asparagus, dan bit.
Bagi tubuh manusia, asam sulfat bersifat merusak, sedangkan asam folat bisa membantu tubuh memproduksi dan memelihara sel-sel baru. Asam folat juga bisa membantu mencegah perubahan DNA yang bisa memicu kanker.
Dalam dunia medis, asam folat digunakan sebagai obat defisiensi asam folat dan beberapa jenis anemia akibat defisiensi asam folat. Kadang asam folat dikombinasikan dengan obat lain untuk mengobati anemia pernisiosa, aplastik, atau normositik.
Manfaat Asam Folat bagi Tubuh
Selain untuk mengatasi defisiensi asam folat, asam folat memiliki beberapa manfaat lain. Berikut adalah rinciannya.
- Meningkatkan kemampuan berpikir. Asam folat bisa membantu kemampuan berpikir seseorang, terutama bagi lansia.
- Cegah dan turunkan gejala depresi. Konsumsi asam folat secara teratur mampu menjaga kesehatan mental serta mencegah gejala depresi.
- Turunkan tekanan darah. Bagi pengidap hipertensi, konsumsi asam folat secara rutin bisa mencegah sekaligus mengontrol tekanan darah.
- Cegah gangguan kehamilan. Ibu hamil perlu mengonsumsi asam folat sebab asam folat bisa membantu menghindarkan diri dari gangguan kehamilan, misalnya preeklamsia.
- Kesehatan Jantung. Kesehatan jantung juga bisa dijaga dengan mengonsumsi asam folat.
Itulah penjelasan mengenai beda asam folat dan asam sulfat. Untuk mendapatkan info menarik lainnya, ikuti terus Era.id.