Sempat Sesak Napas Usai Lakukan Bungee Jumping di Macau Tower, Turis Jepang 56 Tahun Dinyatakan Tewas

ERA.id - Seorang turis asal Jepang berusia 56 tahun dinyatakan tewas beberapa jam setelah melakukan bungee jumping dari Macau Tower, Minggu (3/12/2023) waktu setempat. Pria itu sempat mengalami sesak napas sebelum akhirnya dinyatakan tewas.

Menurut laporan media Hong Kong, HK01, pria tersebut merasakan sesak napas setelah menyelesaikan lompatan sejauh 233 meter sekitar pukul 16:30 waktu setempat. Pria itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit COnde S Januario setelah berhenti bernapas dan kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Aksi bungee jumping di Macau Tower itu dioperasikan oleh Skypark oleh AJ Hackett. Situs web Skypark menyebut fasilitas ini sebagai bungee jump komersial tertinggi di dunia.

Untuk satu kali lompatan, para peserta harus membayar sebesar 2.888 Macau Pataca atau sekitar Rp5,5 juta.

Selain bungee jumping, aktivitas lain yang dioperasikan oleh AJ Hackett antara lain pengalaman Skywalk di platform sekitar menara, serta pendakian ke puncak tiang menara di ketinggian 338m.

Dalam situsnya, Skypark by AJ Hackett menyatakan bahwa calon peserta harus mengungkapkan kondisi medis mereka yang relevan, termasuk tekanan darah tinggi, epilepsi, kondisi neurologis, asma, dan cacat fisik.

Sebelum menyetujui dan menjalankan pemeriksaan medis, para peserta juga harus menandatangani formulir pelepasan tanggung jawab yang memberi tahu mereka tentang risiko aktivitas tersebut. Apabila peserta masih di bawah umur, orang tua atau wali yang sah harus menandatangani formulis tersebut atas nama mereka.

Aktivitas tersebut juga tidak disarankan bagi penderita kondisi medis tertentu seperti tekanan darah tinggi atau epilepsi.

Menurut laporan vnexpress, pada tahun 2018, seorang turis Rusia dibiarkan tergantung setinggi 180 kaki di udara setelah menyelesaikan bungee jumping dari menara yang sama. Operator pada saat itu mengaitkan kecelakaan tersebut dengan sistem keselamatan cadangan yang aktif karena suhu dingin.