Jadi Prajurit Cadangan, Putra Mantan Panglima IDF Tewas Akibat Bom di Gaza Utara
ERA.id - Putra mantan panglima IDF, Gadi Eisenkot, Gal Meir Eisenkot, dari Batalyon 699 Brigade 551, dari Herzliya tewas selama pertempuran di Gaza utara. Dia tewas akibat bom yang meledak di terowongan dekat tentara di kamp Jabaliya di Gaza utara.
Kematian Gal ini dikonfirmasi oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam pernyataan resminya. Dalam pernyataan itu, Gal terbunuh setelah sebuah bom meledak di terowongan dekat tentara di kamp Jabaliya di Gaza utara.
Dia dilarikan dalam kondisi serius ke rumah sakit di Israel, di mana dia meninggal karena luka-lukanya. Gal sendiri merupakan pasukan militer cadangan yang bergabung dalam dengan Batalyon 699 Brigade 551, dari Herzliya.
Diketahui Gal Meir Eisenkot adalah putra dari mantan panglima IDF, Gadi Eisenkot. Gadi, seorang menteri dalam pemerintahan darurat saat ini atas nama partai Persatuan Nasional yang dipimpin Benny Gantz.
Gadi Eisenkot menerima berita tersebut saat mengunjungi Komando Selatan IDF bersama Gantz hari ini.
“Bersama seluruh Israel, saya menyampaikan dukungan saya kepada Gadi dan seluruh keluarganya, serta pelukan erat. Kami semua berkomitmen untuk terus berjuang demi tujuan suci kematian Gal,” kata Gantz dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Jumat (8/12/2023).
Dalam pesan belasungkawa, Netanyahu mengatakan dia patah hati.
Selain Gal, prajurit kedua yang terbunuh adalah Jonathan David Deitch, dari Batalyon Pengintai 6623 Brigade ke-55, dari Harish. Dia tewas dalam baku tembak di selatan Jalur Gaza.
Israel telah bersumpah untuk memusnahkan kelompok militan Islam Palestina Hamas setelah para pejuangnya membunuh 1.200 orang di Israel dan menyeret 240 lainnya kembali ke Gaza sebagai sandera, menurut penghitungan Israel.
Lebih dari 17.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan di sana, dan sekitar 1,9 juta orang, atau 85 persen dari populasi, telah mengungsi.
Hamas, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, bersumpah akan menghancurkan Israel.