Hamas: Tidak Ada Sandera yang Keluar Hidup-Hidup Selama Tuntutan Tidak Dipenuhi
ERA.id - Kelompok militan Palestina Hamas memperingatkan bahwa tidak ada sandera yang akan selamat selama tuntutan kelompok itu tidak dipenuhi.
Juru bicara Hamas, Abu Obeida mengatakan kelompoknya tidak akan membiarkan sandera meninggalkan wilayahnya hidup-hidup. Ancaman ini mengacu pada tuntutan Hamas yang diduga tidak akan dipenuhi oleh Israel.
"Baik musuh fasis dan kepemimpinannya yang arogan, maupun para pendukunga, tidak dapat menahan tawanan mereka hidup-hidup tanpa pertukaran dan negosiasi serta memenuhi tuntutan perlawanan," kata Abu Obeida, juru bicara Hamas mengacu pada pembebasan tahanan Palestina yang ditahan Israel, dikutip Al Arabiya, Senin (11/12/2023).
Gencatan senjata selama satu minggu dalam perang yang gagal pada tanggal 1 Desember menghasilkan 105 sandera yang ditahan oleh kelompok tersebut, termasuk 80 warga Israel yang dibebaskan dengan imbalan 240 tahanan Palestina.
Israel pada hari Sabtu mengatakan 137 tawanan masih berada di wilayah Palestina.
Sementara Qatar yang menjadi mediator gencatan senjata berupaya untuk mengamankan gencatan senjata baru dan membebaskan lebih banyak sandera. Akan tetapi upaya itu sulit dicapai lantaran Israel terus melakukan pemboman di wilayah Gaza.
Abu Obeida mengatakan bahwa Hamas akan terus melawan pasukan Israel.
"Kami tidak punya pilihan selain melawan penjajah biadab ini di setiap lingkungan, jalan dan gang," katanya.
"Pemusnahan yang dilakukan musuh bertujuan untuk mematahkan kekuatan perlawanan kami, namun kami berperang di tanah kami dalam pertempuran suci," sambungnya.
Konflik di Gaza dipicu setelah militan Hamas melakukan serangan brutal di Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, menurut pejabat Israel.
Dalam serangan balasan Israel melalui udara, darat dan laut terhadap Hamas di Jalur Gaza, setidaknya 17.700 orang, sebagian besar dari mereka juga warga sipil, tewas, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.