Suara Tergerus di Basis Pemilih Jokowi, Ganjar Pranowo: Kita Lihat Titiknya di Mana dan Sebabnya Bisa Turun

ERA.id - Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mengatakan, akan mengevaluasi daerah-daerah yang dinilai bisa menjadi lumbung suaranya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dia akan mencari tahu sebab suaranya tergerus.

Hal itu menanggapi hasil survei Libang Kompas terkait tergerusnya suara Ganjar di basis pemilih Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.

"Kita akan lihat titik-titik di mana di tempat itu turun dan sebabnya apa," kata Ganjar di FX Sudirman, Senayan, Jakarta, Senin (11/12/2023).

Setelah mendengar alasannya, Ganjar bilang calon legislatif maupun juru kampanye akan punya tugas untuk menyampaikan penjelasan secara lebih klir. Terlebih setelah adanya berbagai isu terkini dalam beberapa waktu belakangan.

"Karena memang ada isu-isu yang kemarin bersliweran,” tegasnya.

"Mungin itu juga yang para pemilih punya deteminasi untuk memilih. Jadi kita akan clearance di tempat-tempat tertentu dan kita punya petanya," kata Ganjar.

Diberitakan sebelumnya, Suara pemilih Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 terpecah di Pilpres 2024. Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat imbas positif. Sementara Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo elektabilitasnya semakin tergerus.

"Pemilih Jokowi pada Pilpres 2019, yang pada Agustus 2023 masih dominan memilih Ganjar, saat ini terekam lebih banyak yang memilih Prabowo," dikutip dari keterangan Litbang Kompas.

Pada survei Agustus 2023, simpatisan Jokowi yang memilih Ganjar mencapai 48,1 persen dan hanya 22,9 persen yang memilih Prabowo. Namun kini keadaan berbalik, yang memilih Prabowo 39,8 persen dan yang memilih Ganjar 27,4 persen.

Diketahui, Elektabilitas Ganjar menempati urutan terakhir, yaitu 18 persen. Posisi teratas masih ditempati oleh Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto sebanyak 39,7 persen, kemudian disusul Anies 17,4 persen.