Alat KB yang Tidak Bikin Gemuk? Ada Dong, Simak Daftarnya di Sini
ERA.id - Kebanyakan orang menganggap alat KB dapat membuat nafsu makan seseorang bertambah, sehingga penggunaan alat KB memicu kenaikan berat badan. Padahal sebenarnya, semua jenis alat kontrasepsi atau KB (termasuk KB hormonal) tidak terbukti membuat tubuh menjadi gemuk atau mengalami obesitas. Jenis KB hormonal yang pada hari ini digunakan sudah disesuaikan dosisnya agar tidak berpengaruh terhadap kenaikan berat badan. Bertambahnya berat badan justru dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yang tidak disadari. Lantas, apakah ada KB yang tidak bikin gemuk?
Jenis KB yang Tidak Bikin Gemuk
Jika penggunaan kontrasepsi hormonal menjadikan Anda khawatir dengan pertambahan berat badan, maka beragam jenis kontrasepsi di bawah ini bisa menjadi pilihan untuk Anda:
IUD
IUD atau Intra Uterine Device, yang juga populer sebagai KB spiral, merupakan salah satu alat kontrasepsi yang tidak membuat gemuk. KB ini berbentuk huruf T dan memiliki ukuran sekitar 3 cm yang dimasukkan ke dalam rahim. Ada dua jenis IUD yang umumnya digunakan, yaitu yang mengandung hormon dan yang tidak mengandung hormon.
IUD nonhormonal mempunyai lilitan tembaga di sekelilingnya dan bermanfaat sebagai spermisida yang mampu membunuh sperma. Jenis kontrasepsi ini bisa Anda gunakan hingga 10 tahun.
Adapun IUD yang mengandung hormon dilengkapi dengan hormon progestin yang berguna untuk menebalkan lendir pada serviks dan menggagalkan pembuahan di dalam rahim. Penggunaan IUD hormonal ini bisa berlangsung hingga 3–5 tahun.
Meskipun umumnya tidak menimbulkan peningkatan berat badan, tetapi pada sebagian kecil wanita yang menggunakan IUD hormonal, sedikit peningkatan berat badan juga bisa saja terjadi. Namun tak perlu khawatir, peningkatannya tidak cukup signifikan hingga dapat membuat tubuh mengalami obesitas.
Spermisida
Spermisida juga termasuk alat KB yang tidak membuat gemuk. Alat KB ini tersedia dalam bentuk krim, gel, atau tablet, yang harus dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan intim, untuk membunuh sel sperma. Selain itu, ada banyak jenis kondom yang dilapisi oleh spermisida.
Meski tidak menyebabkan gemuk, tetapi alat KB ini bisa menimbulkan alergi atau iritasi bagi sebagian orang. Gejalanya dapat berupa rasa perih, gatal, atau kemerahan pada organ intim saat digunakan dalam berhubungan seksual.
Cervical cap
Cervical cap merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari karet yang fleksibel. Alat kontrasepsi yang juga tidak menimbulkan kegemukan ini, diletakkan di mulut rahim atau serviks, sehingga jalan masuk sperma menuju ke rahim menjadi tertutup. Cervical cap akan bekerja efektif untuk mencegah kehamilan jika dimanfaatkan bersamaan dengan spermisida.
Kondom
Kondom merupakan alat KB yang terbuat dari bahan lateks dan berfungsi untuk mencegah sperma masuk ke dalam vagina dan rahim. Alat kontrasepsi ini tersedia untuk pria dan wanita. Bagi pria, kondom dipakai saat akan berhubungan seksual. Sementara, kondom wanita bisa dimasukkan ke vagina setidaknya delapan jam sebelum berhubungan intim.
Diafragma
Seperti halnya cervical cap, kontrasepsi diafragma juga diletakkan di mulut rahim dan menghalangi masuknya sperma ke rahim. Hal yang menjadi pembeda antara keduanya yaitu ukuran kontrasepsi diafragma yang lebih besar daripada cervical cap. Diafragma juga lebih efektif digunakan dengan spermisida.
Agar pemasangannya lebih tepat dan efektif untuk mencegah kehamilan, alat kontrasepsi ini sebaiknya dipasang oleh bidan atau dokter.
Berbagai jenis alat kontrasepsi yang dipaparkan di atas umumnya tidak berpengaruh terhadap hormon tubuh. Oleh karena itu, jenis kontrasepsi ini tidak mengganggu masa menyusui dan tidak berpengaruh pada bertambahnya berat badan.
Selain jenis alat kontrasepsi di atas, alat kontrasepsi lain, seperti KB hormonal (contohnya pil KB atau suntik KB) dan KB mantap, juga tidak membuat berat badan meningkat secara signifikan.
Beberapa jenis KB hormonal memang dapat membuat berat badan wanita yang menggunakannya sedikit meningkat. Namun, sejauh ini riset menunjukkan bahwa peningkatan berat badan tersebut tidak signifikan untuk menimbulkan obesitas.
Demikianlah ulasan tentang KB yang tidak bikin gemuk, semoga informasi ini bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…