Tunangan Khashoggi Sindir Trump Soal Uang
Trump memang seakan main dua kaki dalam kasus Khashoggi. Awalnya dia masih tidak percaya kalau kolumnis Washington Post itu tewas dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul. Namun setelah bukti-bukti yang dibeberkan Turki makin nyata, ditambah pengakuan kerajaan Saudi, Trump luluh.
Maksudnya luluh karena Trump mulai meminta Saudi bertanggung jawab. Namun bagi Cengiz, itu belum cukup. Apalagi AS memang sudah menjalin kerja sama dengan Saudi untuk anggaran yang tak sedikit, hampir 110 miliar dolar AS.
"Saya tidak suka menghentikan sejumlah besar uang yang dituangkan ke negara kami - mereka menghabiskan $ 110 miliar untuk peralatan militer dan pada hal-hal yang menciptakan lapangan kerja untuk negara ini," kata Trump.
Pernyataan ini yang mendapat kritik keras dari Cengiz. Dia menantang sikap AS meski sedang punya kerja sama dengan Saudi.
"Presiden Trump harus membantu mengungkapkan kebenaran dan memastikan keadilan dilayani. Dia seharusnya tidak membuka jalan untuk menutup-nutupi pembunuhan tunangan saya. Mari jangan biarkan uang mencemari hati nurani kita dan membahayakan nilai-nilai kita," tegas Cengiz seperti dilansir media Turki, Daily Sabah, Selasa (30/10/2018).
Jaksa Agung Arab Saudi, Shaikh Suood bin Abdullah Al Mo'jab bilang, kematian kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi di konsulat Istanbul, memang sudah direncanakan. Pernyataan ini jelas menandai perkembangan yang signifikan dalam penyelidikan kasus Khashoggi versi Saudi. Abdullah Al Mo'jab bilang itu setelah mendapat fakta-fakta terbaru dari tim penyelidik Turki.
Arab Saudi telah menahan 18 orang dan memecat lima pejabat senior pemerintah sebagai bagian dari investigasi atas pembunuhan Khashoggi. Beberapa dari mereka adalah anggota dari 15 orang anggota tim, banyak dari mereka adalah operasi intelijen Saudi, yang terbang ke Istanbul beberapa jam sebelum kematian Khashoggi.