Mengapa Tahun Baru Identik dengan Kembang Api dan Bagaimana Sejarahnya?
ERA.id - Kembang api telah menjadi simbol tak terpisahkan dari perayaan tahun baru. Lantas mengapa tahun baru identik dengan kembang api?
Tradisi menyalakan kembang api tidak hanya mempercantik suasana malam pergantian tahun, tetapi juga mengandung makna simbolis yang mendalam. Artikel ini akan menjelajahi mengapa kembang api menjadi ikon tak tergantikan dalam menyambut tahun baru, serta makna dan tradisi yang terkandung di dalamnya.
Mengapa Tahun Baru Identik dengan Kembang Api
Merayakan pergantian tahun juga melibatkan pesta kembang api atau menggunakan berbagai jenis alat penghasil suara seperti terompet. Jika Anda ingin tahu kapan atau dari mana tradisi kembang api berasal, kita harus kembali ke abad ketujuh Masehi di China.
Kembang api dimaksudkan untuk mengusir roh jahat dan dikenal membawa kemakmuran dan keberuntungan. Bahkan, desain dan warna kembang api berbeda sesuai dengan berbagai jenis keberuntungan, termasuk kesuburan, cinta, dan kesehatan.
Tradisi menyalakan kembang api pada perayaan Tahun Baru memiliki akar sejarah yang kompleks dimulai dari Tiongkok kuno pada abad ke-7 Masehi.
Bentuk awal kembang api pada mulanya berupa batang bambu yang meledak dalam api yang muncul selama Dinasti Han. Hal tersebut dilakukan sebelum kembang api modern ditemukan pada Dinasti Song, berkisar antara tahun 960 hingga 1279.
Kemudian penemuan bubuk mesiu pada Dinasti Tang (618–907) menjadi kunci utama bagi perkembangan kembang api modern.
Bubuk Mesiu dan Perkembangan Kembang Api Modern
Bubuk mesiu diyakini ditemukan secara tidak sengaja oleh para ahli kimia yang awalnya mencari ramuan keabadian. Pada mulanya saltpetre, yang terdapat secara alami dalam kotoran kelelawar, menjadi bahan penting ketika dicampur dengan arang dan belerang yang menghasilkan ledakan.
Hingga kemudian gunpowder membuka era baru bagi seni kembang api yang kemudian menjadi populer di Tiongkok dan segera menyebar ke Persia dan Eropa.
Di Eropa, Marco Polo dianggap membawa kembang api pada tahun 1295 melalui Venesia. Meskipun beberapa keraguan muncul mengenai peran Polo dalam membawa kembang api, Italia menjadi pusat perkembangan seni kembang api.
Perlu diketahui, Renaisans Italia (1340–1550) menjadi tonggak popularitas kembang api tumbuh pesat, dengan 'fire master' yang dihormati dan sekolah piroteknik yang membuka peluang baru.
Di Inggris, kembang api tiba pada tahun 1730-an dan segera menjadi hype. Kemudian para kolonialis membawa tradisi ini ke Amerika Serikat, di mana kembang api menjadi sepopuler bubuk mesiu.
Meskipun awal kembang api hanya memiliki satu warna, yakni putih kekuningan, inovasi warna dalam kembang api ditemukan oleh para 'pyrotechnicians' Italia pada tahun 1830-an. Penambahan bahan seperti stronsium untuk merah, barium untuk hijau, tembaga untuk biru, dan natrium untuk kuning memberikan warna baru pada kembang api.
Saat ini, kembang api menjadi simbol penting di berbagai perayaan seperti Hari Kemerdekaan AS, Bonfire Night, dan Hari Bastille. Namun, tidak ada perayaan yang lebih meriah selain pertunjukan kembang api di Malam Tahun Baru.
Selain mengapa tahun baru identik dengan kembang api, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…