37 Keluarga Korban Pesawat Lion Air JT 610 Belum Tes DNA
"Jadi masih ada 37 anggota keluarga yang belum kita ambil sampel. Karena pada saat melapor, kerabat korban tidak mengajak orang tua maupun anak korban," kata Kepala RS Polri Kramat Jati Kombes Musyafak dalam konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (1/11/2018).
Meski begitu, Musyafak bilang, data antemortem yang dilaporkan pihak keluarga juga terus meningkat. Dari jumlah terakhir sebesar 191 laporan keluarga, kini bertambah lagi sebanyak 21 laporan dari pihak keluarga.
Musyafak juga memaparkan, selama empat hari bekerja, RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, telah menerima 56 kantong jenazah. Namun, belum ada jenazah utuh yang ditemukan hingga saat ini.
"Dari postmortem kemarin 48 kantong jenazah, sejak kemarin sore hingga tadi pagi bertambah delapan kantong jenazah. Jadi total 56 kantong jenazah," kata dia.
Hingga saat ini, Tim DVI RS Polri juga telah mengambil sampel dari bagian tubuh korban jatuhnya pesawat nahas tersebut.
"Dapat kami sampaikan dari 48 kantong jenazah kemarin. Terdapat 238 body part yang kita dapat ambil sampel DNA-nya," ungkap Musyafak.
Dia menerangkan, untuk memudahkan pengambilan sampel DNA keluarga korban, Polri akan membuka posko di kawasan Bangka Belitung.
"Kita buka posko di sana (Bangka Belitung) dan bahkan kalau ada korban tinggal di daerah lain misalnya Surabaya kita akan membuka di sana. Karena kita punya bidang kedokteran dan kesehatan. Kita berupaya memberikan pelayanan terbaik dan memudahkan dari pihak keluarga," kata Musyafak.
Nantinya, ketika selesai posko di Bangka Belitung selesai mengambil sampel DNA maka DNA dari para keluarga korban itu akan langsung dikirimkan ke Laboratorium DNA Pusdokkes Polri yang ada di Cipinang, Jakarta Timur.