Alasan Bandar Narkoba Fredy Pratama Sulit Ditangkap: Dilindungi Gangster di Thailand
ERA.id - Bareskrim Polri menyebut bandar narkoba kelas kakap jaringan internasional, Fredy Pratama alias Miming masih berada di Thailand.
Buronan ini sulit ditangkap karena dibekingi gangster. Sebab, mertuanya juga merupakan kartel narkoba di sana.
"Dia dilindungi oleh gengster, karena orang tuanya adalah bagian daripada sindikasi narkoba di daerah Thailand. Jadi mohon waktu lah bersabar. Jadi kita tetap upaya untuk itu (penangkapan)," kata Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa kepada wartawan, Jumat (29/12).
Untuk menangkap Fredy Pratama, Bareskrim bekerja sama dengan sejumlah stakeholder terkait. Di antaranya BNN, Bea Cukai, kepolisian Thailand, Divhubinter Polri, dan interpol.
Sebelumnya, Satgas Penanggulangan Peredaran Narkoba Polri kembali menangkap dua tersangka baru jaringan bandar narkoba Fredy Pratama, yakni Satrya Gunawan (SG) dan Muhammad Najih (MNA).
"Satgas Penanggulangan Peredaran Gelap Narkoba Mabes Polri telah menangkap dua tersangka baru yaitu inisial SG yang merupakan keluarga dari Fredy Pratama dan juga MNA yang merupakan rekan dari Fredy Pratama," kata Ketua Satgas Penanggulangan Peredaran Narkoba Polri, Irjen Asep Edi Suheri saat konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (18/10).
Asep menerangkan SG sejak awal sudah mengetahui jika Fredy Pratama merupakan bandar narkoba jaringan internasional. Tersangka ini kemudian bertugas mengelola uang hasil kejahatan Fredy Pratama yang disalurkan dari rekening miliknya dan anaknya, LI.
"Pada tahun 2017 SG membantu menyamarkan uang hasil narkotika dengan menyewakan tanah kepada tersangka LS untuk membangun usaha Hotel Mentaya INN," jelasnya.
Sementara tersangka MNA, merupakan kurir narkoba yang bertugas mengedarkan narkotika milik Fredy dari 2011-2013. Dia juga menerima uang dari hasil penjualan narkoba jaringan Fredy Pratama, yang mana uang itu diberikan kepada seorang selebgram Angela Lee.