Sambut Optimisme 2024, Wali Kota Denpasar Ajak Optimistis Bangun Kejayaan

ERA.id - Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengajak masyarakat di Ibu Kota Provinsi Bali itu untuk menyambut tahun 2024 dengan penuh optimisme dan menjadikan sebagai tahun kejayaan, serta sekaligus dapat menjaga keragaman sosial budaya.

"Selamat Tahun Baru 2024 bagi seluruh masyarakat Kota Denpasar. Mari kita sambut tahun 2024 sebagai tahun kejayaan Kota Denpasar," kata Jaya Negara dalam acara Melepas Matahari 2023 di kawasan Catur Muka Kota Denpasar, Minggu.

Acara Melepas Matahari 2023 diawali doa bersama kemudian dilanjutkan dengan gelar budaya bertajuk Jayaning Nusantara.

Jaya Negara bersama Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa serta Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede dan Forkopimda Kota Denpasar secara resmi melepas matahari yang ditandai dengan melepas burung merpati.

Dalam kesempatan tersebut Jaya Negara menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan pada tahun 2023.

Pihaknya menyadari pembangunan pada tahun ini masih banyak hal yang harus dioptimalkan, sehingga menjadi evaluasi untuk terus berbenah pada 2024.

"Selain itu mari kita merawat dan menjaga keragaman sosial budaya di Kota Denpasar sehingga suasana kekeluargaan dan kondusivitas kota selalu terjaga," katanya.

Jaya Negara pun turut menyampaikan beberapa program prioritas sebagai resolusi 2024. Beberapa diantaranya yakni perbaikan lampu penerangan jalan umum melalui skema KPBU (kerja sama pemerintah dan badan usaha), peningkatan infrastruktur jalan kota dan penataan utilitas kabel di pusat Kota Denpasar.

Selain itu, pihaknya juga berjanji akan menuntaskan program kerja yang tertuang dalam Visi Misi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju.

"Hal ini sebagaimana tema pementasan kegiatan Melepas Matahari 2023 yakni Jayaning Nusantara Jenar Ing Denpasar dan semoga masyarakat Kota Denpasar dapat menjalankan kewajibannya dengan baik," kata Jaya Negara.

Terkait gelar budaya Jayaning Nusantara itu menampilkan tokoh Gajah Mada yang bertekad untuk mempersatukan Nusantara.

Dalam sajian kolaborasi tersebut, turut ditampilkan berbagai tari Nusantara yakni tari Saman, tari Suku Dayak, tari Gandrung Banyuwangi, tari Khas Papua, tari Janger dan Barong khas Bali.

Sebagai penampilan pemuncak, Wali Kota Denpasar turut memberikan tanda titik putih di kening dan menyerahkan keris pusaka kepada tokoh Gajah Mada yang dimaknai dengan simbol kejayaan Kota Denpasar.

Sementara itu Kadis Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara didampingi Kabid Kesenian I Wayan Narta serta art director Naluri Manca Ida Bagus Eka Haristha menyampaikan Jayaning Nusantara merupakan frasa dalam bahasa Sansekerta yang memiliki makna mendalam dan filosofis.

Secara harfiah Jayaning Nusantara dapat diterjemahkan sebagai kemenangan Nusantara. "Filosofinya mencerminkan semangat gotong royong meraih persatuan, kejayaan, dan keberlanjutan Nusantara, yang merupakan wilayah maritim yang luas dan beraneka ragam," ucapnya.

Kisah tersebut menyoroti peran pendidikan dan kesadaran akan sejarah sebagai pendorong kebangkitan. Masyarakat tergerak untuk mengembangkan potensi lokal, menciptakan inovasi, dan berkolaborasi melintasi batas wilayah.

Tak hanya itu, karya ini juga akan berkolaborasi dengan beberapa seniman dengan tetap dalam kontekstual yang menonjolkan identitas dari seniman untuk melengkapi visual dan nilai-nilai kebudayaan melalui pesan yang akan disampaikan.

Karya ini terlaksana atas kolaborasi Naluri Manca, Sempol, Ikawangi, Kubu Barong dan Soul Of Melanesia dengan melibatkan sedikitnya 400 seniman dan talenta.

Gelar Budaya Melepas Matahari ini juga melibatkan ribuan penari dari anak-anak sanggar di Kota Denpasar yang menarikan tari Pendet dan tari Baris. Selain itu, turut dipentaskan pergelaran budaya oleh sanggar di Kota Denpasar di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung

"Melalui spirit Vasudhaiva Kutumbhakam menjadi spirit kota Denpasar dari harmonisasi keberagaman dan peradaban multikultur yang ada di kota Denpasar," ujar Raka.