Sandiaga Yakin Dekat dengan Anak Muda Jadi Modal Dipilih Ganjar: Tugas Beratnya Tawarkan Pemimpin yang Relevan dengan Anak Muda
ERA.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang ditunjuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai calon wakil presiden bagi Ganjar Pranowo mengaku yakin bahwa kedekatannya dengan anak muda menjadi modal besar untuk dipilih mendampingi.
“Saya selalu optimistis karena saya meyakini bahwa yang merepresentasikan anak muda justru optimisme semangat untuk berkontribusi positif untuk kemajuan bangsa dan negara,” ucap dia secara yakin usai mengikuti pembukaan Pesta Kesenian Bali di Denpasar, Minggu.
Sandiaga Uno menilai menjadi seorang cawapres berjiwa muda adalah sebuah tugas penting untuk memastikan aspirasi generasi muda bisa diperjuangkan, selaras dengan visi dari calon presiden besutan PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
“Generasi muda ini harus kita pastikan terlibat dalam kontestasi demokrasi, memberikan kontribusi untuk Indonesia maju, karena waktu kita sangat sempit, bonus demografi hanya bisa memberikan kontribusi 15 tahun ke depan jika bisa mengonversi dengan kemajuan dari segi peningkatan pendapatan per kapita,” kata dia.
Berdasarkan data yang ia miliki, untuk Pemilu 2024 ada lebih dari 50 persen pemilik suara yang merupakan generasi milenial dan generasi Z dengan usia di bawah 45 tahun.
Menurutnya di sini letak tugas beratnya, yaitu menawarkan pemimpin yang relevan dengan yang anak muda harapkan, dan dari pandangannya yang dibutuhkan adalah percepatan pembangunan dan ekonomi digital dan kreatif.
“Pariwisata ini juga dekat dengan generasi milenial, dekat dengan aktifitas healing, ini yang harus kita kemas dengan baik fokus pada bidang ekonomi kekinian yaitu produk kreatif,” tuturnya.
Meski sudah yakin dengan modal yang ia miliki ini, Sandiaga mengaku masih mengikuti arahan partai sehingga belum ada pertemuan dengan Ganjar Pranowo.
Pun juga dengan Megawati Soekarnoputri, walau tempat duduknya hanya terhalang dua kursi saat pembukaan Pesta Kesenian Bali, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu belum ada berbicara mengenai pentas politik.
“Tidak ada sama sekali (membahas politik) karena konteksnya Pesta Kesenian Bali, harus kita fokuskan tugas kita di kementerian dan sebagai pembantu presiden di Kabinet Indonesia Maju,” ujar dia meluruskan.