Megawati Tertawai Bocah Penghapal Pancasila yang Minta Rumah, Maunya Sepeda tapi Ditolak

ERA.id - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, dibuat terpingkal oleh tingkah siswa kelas 2 SD, Edmund Gultom.

Ceritanya, saat itu Megawati dan Ganjar hendak mengikuti rapat mingguan dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Gedung High End, Jakarta, Rabu kemarin.

Megawati yang tampak mengenakan pakaian berwarna hitam merah tiba di lobi gedung High End sekitar pukul 16.18 WIB. Terlihat, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto turut mendampingi.

Tampak, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo yang telah tiba lebih dulu, menyambut kedatangan Megawati dan Hasto.

Megawati, Ganjar, Hary Tanoesoedibjo dan Hasto pun melangkahkan kaki untuk menuju Lantai 5 Gedung High End.

Namun, saat masuk di ruang lobi gedung, seorang anak laki-laki menghampiri Megawati dan Ganjar untuk meminta berfoto bersama.

Foto bersama pun dilakukan. Usai berfoto, Ganjar secara spontan menanyakan kepada Edmund apakah hafal Pancasila.

"Kamu hafal Pancasila tidak? Coba Pancasila hayo," tanya Ganjar. Sementara Megawati, yang berdiri di samping Edmund, merangkul Edmund.

"Pancasila, satu, Ketuhanan yang maha esa," ucap Edmund yang disambut kata "sip" oleh Megawati.

"Dua, kemanusiaan yang adil dan beradab," sambungnya.

Megawati pun mengkoreksi perkataan Edmund yang kurang jelas saat membacakan sila kedua.

"Kemanusiaan yang adil dan beradab, ya," ujar Megawati.

Megawati pun menuntun Edmund untuk membacakan sila ketiga. Sambil mengacungkan tiga jari tangan kanannya, Presiden Kelima RI itu meminta Edmund membacakan sila ketiga.

Megawati sempat melempar canda dan guyon saat sebelum Edmund menyebutkan sila ketiga. “Tiga, tiga itu Pak Ganjar,” kata Megawati sambil tertawa.

Mendengar itu, Ganjar, Hasto dan Hary Tanoesoedibjo tersenyum.

Edmund pun melanjutkan sila ketiga "Tiga, persatuan Indonesia," ucapnya.

Edmund kalu melanjutkan membacakan sila keempat dan kelima Pancasila.

"Empat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan".

"Lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tutup Edmund.

Mendengar itu, Megawati, Ganjar, Hary Tanoe dan Hasto pun mengapresiasi Edmund. Ganjar bahkan bertepuk tangan.

Sementara, Megawati pun mengusap kepala sambil merapihkan rambut Edmund. Hary Tanoe pun berkelakar jika Edmund akan dapat sepeda setelah membacakan Pancasila.

Namun, Megawati tak ingin Edmund diberi hadiah sepeda. "Jangan sepeda lah. Maunya kamu apa?" tanya Megawati.

"Pengin rumah," jawab Edmund yang langsung direspons tawa oleh Megawati, Ganjar, Hasto dan Hary Tanoe.

"Kalau mainan rumah boleh ya," ucap Megawati melempar candanya.

Setelah itu, Megawati mengajak Edmund untuk tos dan bersalaman. Begitu juga dengan Ganjar. Selanjutnya, Megawati, Ganjar, Hary Tanoe dan Hasto melangkahkan kaki untuk rapat mingguan TPN.