Kisah Tiga Nelayan Aceh Terapung 11 Hari di Laut, Bertahan Hidup Makan Kopi Instan
ERA.id - Tiga nelayan Aceh yang terapung di lautan selama 11 hari dievakuasi oleh Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) pada Jumat (12/1/2024). Salah seorang nelayan menceritakan kronologi mereka bisa terombang-ambing dan bagaimana cara bertahan hidup di tengah laut.
Ketiga nelayan tersebut merupakan awak KM Sultan Meulaboh Capsize, yakni Jekie Bowie (30) dan Baihaki (34) warga Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat serta Rinal Junaidi (46), warga Kutaraja, Kota Banda Aceh.
Rinal Junaidi menuturkan mereka terombang-ambing di lautan selama 11 hari setelah lambung depan terbuat dari papan pada kapal motor mereka pecah. Saat pecah, ombak di perairan tidak terlalu besar.
"Kami berupaya menutupi lambung kapal yang pecah tersebut dengan kain, namun tidak berhasil, akhirnya kapal karam sampai di bagian atap. Kami bertahan di atas atap rumah kapal tersebut," katanya dikutip dari Antara.
Sebelumnya, mereka berlayar dari Banda Aceh. Mereka sempat berlindung di Kepulauan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, karena cuaca buruk, dari Kepulauan Pulo Aceh mereka menuju ke perairan barat Pulau Weh, Kota Sabang untuk menangkap ikan.
Untuk bertahan hidup, mereka memakan kopi instan dalam kemasan dan meminum air laut. Sedangkan air tawar mereka dapatkan saat gerimis. Pada malam hari, mereka tidur berbalut terpal parasut agar tidak kedinginan.
"Selama terombang-ambing di lautan, kami sempat meminta tolong kepada sejumlah kapal yang melintas. Kapal yang menolong kami merupakan kapal kelima. Saat itu, kami sempat pasrah," katanya.
Rinal mengatakan ia bersama dua rekannya tersebut sempat berpikir apabila kapal terakhir tersebut tidak menolong, mereka akan meninggalkan kapal menggunakan rakit yang dibuat dari tong ikan.
"Saat itu, kami sudah siap menggunakan rakit dan terserah mau dibawa ke mana," ungkapnya. "Kami bersyukur dan berterima kasih ada kapal tanker menyelamatkan."
Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain mengatakan ketiga nelayan tersebut diselamatkan kapal tanker SC Gold Ocean, Kamis (11/1/2024) sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Kapal berbendera Kepulauan Marshall itu sedang berlayar dari Pelabuhan Tanjung Pelepas, Malaysia ke Mumbai, India.
"Kapal tanker tersebut menemukan tiga nelayan Aceh itu sedang terapung dalam kondisi kapal mereka tenggelam di perairan barat, 90 nautikal mil dari Pulau Weh. Kemudian, mereka diselamatkan dan dinaikkan ke kapal SC Gold Ocean," ujar Ibnu Harris.
Setelah menyelamatkan ketiga nelayan, kapal tanker tersebut menginformasikan untuk proses evakuasi. Basarnas lalu mengerahkan tim evakuasi dan memberangkatkan KN Kresna dari Pelabuhan Ulee Lheue pada Kamis sekitar pukul 22.30 WIB.
"Evakuasi berlangsung Jumat dini hari. Proses evakuasi terkendala angin dan gelombang serta kapal tanker tersebut dalam kondisi tanpa muatan, sehingga membutuhkan tangga khusus untuk menurunkan tiga nelayan ke kapal SAR," kata Ibnu Harris Al Hussain. Ketiga nelayan tersebut dalam kondisi sehat saat dievakuasi.