Imbas Lakukan Kecurangan Uji Keselamatan, Toyota Bakal Rombak Jajaran Pimpinan hingga Pencabutan Tiga Sertifikasi Model Mobil, Apa Saja?

ERA.id - Toyota Motor Jepang membuka rencana baru untuk merombak spesialis mobil kecilnya, Daihatsu Motor, setelah melakukan kecurangan dalam uji keselamatan. Proses ini disebut akan memakan waktu sekira satu bulan.

“Kami menangani hal ini dengan sangat serius,” kata CEO Toyota Koji Sato, dikutip Reuters, Rabu (17/1/2024).

Selain melakukan perombakan untuk mobil kecilnya, Toyota juga akan mempertimbangkan langkah untuk mendobrak batasan apa pun antara bisnisnya dan Daihatsu sebagai bagian dari langkah tersebut. Sato juga mengungkap akan mengirimkan insinyur ke anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Toyota.

"Langkah potensial lainnya termasuk perubahan struktur kepemimpinan Daihatsu," kata Sato.

Diketahui proses produksi di pabrik Daihatsu Jepang masih dihentikan sejak akhir bulan lalu setelah panel independen menyelidiki perusahaan tersebut. Dalam temuan penyelidikan, sedikitnya 64 model, termasuk hampir dua lusin model yang dijual dengan merek Toyota melakukan kecurangan.

Kementerian Transportasi Jepang mengatakan sebelumnya pada hari Selasa (16/1/2024) bahwa pihaknya telah memulai prosedur untuk mencabut sertifikasi keselamatan tiga model, dimana Daihatsu telah memanipulasi uji keselamatan tabrakan sebagai bagian dari penerapan peraturan.

Tiga model kendaraan komersial itu meliputi Gran Max yang dijual oleh Daihatsu, Town Ace yang diproduksi oleh produsen mobil untuk Toyota dan Bongo buatan Daihatsu untuk Mazda Motor Corp.

Daihatsu, yang telah menjadi anak perusahaan sepenuhnya Toyota sejak tahun 2016, populer dengan jajaran kendaraan berukuran kecil di Jepang dan Asia Tenggara. Pesaingnya antara lain Suzuki Motor, yang memiliki pangsa pasar yang sangat besar di India.

Investigasi yang terungkap bulan lalu menemukan bahwa pelanggaran yang dilakukan Daihatsu mencakup masalah seperti laporan palsu tentang uji benturan sandaran kepala dan kecepatan pengujian untuk beberapa model.

Laporan tersebut menemukan bahwa kasus-kasus pelanggaran sangat umum terjadi setelah tahun 2014 dan, untuk salah satu kendaraan Daihatsu yang dihentikan produksinya, kasus ini terjadi pada tahun 1989.