Kemungkinan Golput, Ini Alasan Pandji Tak Bisa Pilih Paslon di Pilpres 2024
ERA.id - Pandji Pragiwaksono belum menentukan pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden di Pilpres pada 14 Februari 2024 mendatang. Ia hingga saat ini masih berkemungkinan untuk golput.
"Terserah (siapa yang menang), orang gue kemungkinan golput sejauh ini," kata Pandji Pragiwaksono di YouTube dr. Richard Lee, Senin (22/1/2024).
Komika berusia 44 tahun itu mengatakan bahwa ia tidak melihat hal yang baik dari ketiga paslon yang maju untuk Pilpres 2024. Menurutnya, memilih siapa pun akan salah, dan yang terbaik saat ini hanya golput, tetapi ini hanya untuk dirinya bukan ajakan kepada masyarakat.
"Gue nggak ngelihat apa pun yang bagus di depan mata gue. Milih itu salah, nyoblos itu salah, golput itu benar. Kalau orang milih hanya ikut-ikutan," jelasnya.
"Ntar gue dipenjara lagi (khawatir dinilai mengajak golput)," tambahnya.
Kemudian Pandji menjelaskan bahwa ia belum bisa menentukan pilihan karena tidak menemukan alasan apa pun untuk memilih salah satu paslon. Ia tidak memilih Anies Baswedan dan Cak Imin karena tak ingin meneruskan tradisi gubernur dijadikan batu loncatan untuk menjadi presiden.
"Kalau Anies menang, orang akan terus pakai jabatan gubernur untuk bantu loncatan dan kita nggak punya gubernur yang bisa menyelesaikan dua periode," kata Pandji.
Untuk palson nomor urut 02, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, Pandji tidak memilih karena terkait 'politik dinasti'. Ini karena Gibran merupakan anak sulung dari Presiden Jokowi.
"Paslon 02 karena cara yang pak Jokowi ambil untuk memajukan ini jelek sekali. Ini cara membangun dinasti," tuturnya.
Lebih lanjut, untuk paslon 03, yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Pandji terbayang dengan Megawati Soekarnoputri, sebagai Ketua Umum PDIP, partai yang mengusung mereka. Pandji tak ingin ada presiden yang direndahkan lagi nantinya, ini terkait dugaan Presiden Jokowi direndahkan oleh Megawati.
"Gue nggak mau 03 menang karena gue capek ngelihat presiden yang diperlakukan sembarangan sama bu Mega," pungkas Pandji Pragiwaksono.