Ungkap Belajar Etika dari Gibran Rakabuming, Gus Miftah Kena Sentil: Dijanjiin Menteri Agama
ERA.id - Pendakwah Gus Miftah disentil usai mengaku belajar etika dari calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. Netizen menduga Gus Miftah sengaja menjilat demi menjadi Menteri Agama nantinya.
Melalui unggahan media sosialnya, pendakwah bernama asli Miftah Maulana Habiburrahman ini membagikan momen bersalaman dengan Gibran Rakabuming Raka. Dalam foto itu, Gus Miftah dan putra sulung Presiden Jokowi sedang berjabat tangan.
Wali Kota Surakarta ini terlihat membungkuk ketika menjabat tangan Gus Miftah. Di bagian caption-nya, Gus Miftah menegaskan dirinya belajar etika dari suami Selvi Ananda ini. Ia merasa etika Gus Miftah cukup baik.
"Saya belajar etika dari bang samsul @gibran_rakabuming. Matur nuwun mas samsul," tulis Gus Miftah, dikutip dari akun Instagram @gusmiftah.
Diduga, momen pertemuan itu terjadi dalam acara kampanye paslon Prabowo Subianto dan pria berusia 36 tahun ini. Terlebih lagi, Gus Miftah masuk menjadi tim pemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Unggahan itu dibanjiri respon netizen. Mereka ramai-ramai menghujat sahabat Deddy Corbuzier usai menyebut belajar etika dari Gibran. Bahkan, adapun menduga jika Gus Miftah sudah dijanjikan menjadi Menteri Agama, apabila Prabowo dan Gibran terpilih menjadi presiden-wakil presiden 2024.
"Cie yang dijanjiin Menag sama si gemoy," tulis akun @kurniawan*****
"Jilat terus Gus siapa tau jadi mentri agama," komentar akun @moh_abdur*****
"Gus Miftah semenjak gabung 02 pikirannya jadi sama-sama agak songong," kata akun @inemsarry_***
"Gus Miftah semenjak ke 02 jadi agak ngawur waduhhh." ungkap akun @riyadi_*****
Diketahui, aksi Gibran selama debat cawapres IV banyak dikecam netizen. Acara debat cawapres itu dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta. Minggu, 21 Januari 2024. Namun, Gibran dinilai tidak sopan, tak beretika dan cenderung melecehkan Cawapres lainnya. Netizen menuding Gibran sengaja mengajukan banyak pertanyaan jebakan untuk mempermalukan lawan debat Cawapres.