Mengapa Perempuan Dianggap Tidak Bisa Baca Peta? Begini Penjelasannya
ERA.id - Di kalangan masyarakat umum, ada anggapan yang sudah diyakini bahwa perempuan seringkali begitu sulit membaca peta daripada laki-laki. Permasalahan ini juga susah dibantah sebab tidak sedikit perempuan yang salah membaca arah saat pergi dengan peta. Lantas, mengapa perempuan dianggap tidak bisa baca peta? Simak ulasannya di bawah ini.
Salah satu studi yang bisa menjelaskan kecenderungan perempuan yang lebih susah membaca peta yaitu terkait kecerdasan spasial antar kedua gender.
Mengapa Perempuan Dianggap Tidak Bisa Baca Peta?
Dr Michael Tlauka, pakar perbedaan gender dan kemampuan spasial dari Universitas Flinders, Australia Selatan, pernah melakukan pengamatan terhadap apa yang disebut rotasi mental. Hal ini merupakan kemampuan seseorang untuk memvisualisasikan sebuah objek dari berbagai perspektif secara mental.
Misalnya, rotasi mental yang paling praktis yaitu membaca peta. Hasil studi menyimpulkan bahwa laki-laki mengungguli wanita secara konsisten.
"Benar sekali bahwa rotasi mental adalah tugas dari semua tugas spasial di mana Anda mendapatkan perbedaan jenis kelamin terbesar. Pria cenderung jauh lebih baik dalam rotasi mental daripada wanita," jelas Tlauka mengutip Sydney Morning Herald.
"Ini sama sekali bukan mitos, membaca peta dan keterampilan spasial secara umum, Anda akan menemukan bahwa laki-laki mengungguli perempuan," imbuhnya.
Perempuan lebih menyadari sekitarnya
Para peneliti meyakini alasan perbedaan jenis kelamin memengaruhi perbedaan keterampilan spasial. Selain itu, dalam evolusi kehidupan juga ikut berpengaruh.
Contohnya, laki-laki harus berburu dan membidik mangsanya, sehingga menjadi terampil dalam membaca navigasi, sementara perempuan mencari makan dan pandai mendapatkan buah-buahan di dekatnya.
Teori ini muncul dari sebuah penelitian yang memandang perbedaan cara laki-laki dan perempuan dalam mengapresiasi seni.
Para peneliti menguji 10 laki-laki dan 10 perempuan, memperlihatkan kepada mereka lukisan dan foto pemandangan kota dan lanskap. Selanjutnya meminta mereka menilai setiap pemandangan sebagai "indah" atau "tidak indah".
Pada saat yang sama, para ilmuwan menyaksikan gambar medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik di otak laki-laki dan perempuan.
Mereka mendapatkan bahwa ketika perempuan memiliki kekaguman terhadap gambar yang "indah", neuron di kedua sisi otak distimulasi, tetapi pada laki-laki hanya neuron di sisi kanan yang diaktifkan.
Sisi kiri ini berkaitan dengan objek jarak dekat, adapun sisi kanan lebih baik dalam koordinat.
Para ilmuwan dari University of California ini selanjutnya melaporkan temuan mereka dalam Prosiding National Academy of Sciences.
Mereka menulis, "Perempuan cenderung lebih sadar daripada laki-laki terhadap objek di sekitar mereka, termasuk yang tampaknya tidak relevan dengan tugas saat ini, adapun laki-laki lebih unggul dari perempuan dalam navigasi."
Ilmuwan memiliki kesimpulan, laki-laki cenderung merampungkan tugas navigasi dengan memanfaatkan strategi berbasis orientasi yang melibatkan konsep jarak dan arah mata angin.
Adapun perempuan cenderung mendasarkan aktivitas mereka dalam mengingat lokasi dan arah relatif, seperti 'kiri dari', atau 'ke kanan dari '.
Demikianlah ulasan tentang mengapa perempuan dianggap tidak bisa baca peta. Bagaimana menurut Anda?
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…