Mengungkap Bumbu 'Berlebihan' Bohemian Rhapsody

Jakarta, era.id - Menguras emosi, mencambuk isi hati. Tertawa, menangis, bernyanyi, bahkan berteriak menirukan yel-yel khas Freddie Mercury di atas panggung. Semua rasa bercampur jadi satu kala menyaksikan film biopik Queen dan Freddie Mercury, Bohemian Rhapsody. 

Tapi, tanpa bermaksud mengotak-ngotakan kadar cinta dan fanatisme para penonton. Masih ada sebagian kecil yang ekspresinya 'lempeng-lempeng' saja. Tertawa ketika ada scene atau dialog lucu, tetapi tidak bereaksi sedikit pun jika adegan di luar guyonan terpampang di depan layar.  

Jujur. Itu sama sekali bukan dosa besar. Masalah rasa, tidak bisa dipaksakan. Soal emosi, tidak harus dibuat-buat. Tapi, film yang tayang perdana di Indonesia pada 31 Oktober 2018 ini terlalu megah kalau cuma ditanggapi dengan tawa tanda terhibur. 

Oke. Kami sarankan kamu tidak perlu membaca artikel ini lagi. Cukup sampai di sini. Soalnya, cerita berikutnya adalah spoiler. Kalau kamu masih nakal juga membaca kelanjutan naskah ini, jangan salahkan kami.

Rami Malek memerankan karakter Freddie Mercury dalam Bohemian Rhapsody (Foto: 20th Century Fox)

Soalnya, terlalu banyak bumbu dalam Bohemian Rhapsody yang mau tidak mau harus kami paparkan. Meski berhasil mengocok emosi, bumbu itu malah membuat film ini melenceng dari cerita yang sesungguhnya. Berikut fakta-fakta kisah Queen dan Freddie Mercury yang dimodifikasi dalam film Bohemian Rhapsody berdasarkan keterangan yang kami nukil dari dari rollingstone.com.

1. Formasi Queen tidak terbentuk semudah dalam film

Dalam film dikisahkan, Freddie menonton penampilan band Smile--cikal bakal Queen--yang diawaki Brian May dan Roger Taylor pada 1970. Setelah tampil, bassis sekaligus vokalis mereka, Tim Staffell memutuskan keluar dari band ini. Freddie pun melamar menjadi vokalis Smile dan diterima setelah kemampuan bernyanyinya membelalak mata Brian dan Roger. Di kehidupan nyata, Freddie merupakan rekan lama Tim dan pengagum Smile. Freddie juga terus-menerus mendesak Brian dan Roger untuk menjadi anggota Smile namun mereka tidak menerima Freddie begitu saja sebelum Tim benar-benar keluar.

2. John Deacon bukan bassis orisinal Queen

Dalam film, John Deacon bermain bass di penampilan perdana Queen pada 1970. Dalam kehidupan nyata, dia merupakan bassis keempat yang direkrut Queen dan baru resmi menjadi anggota Queen pada Februari 1971.

3. Freddie tidak bertemu Mary Austin pada malam yang sama dia bergabung dengan Smile/Queen

Dalam film, Freddie bertemu pacar masa depannya, Mary Austin beberapa menit sebelum dia melamar menjadi vokalis Smile dan direkrut sebagai vokalis. Dalam kehidupan nyata, tentu saja, jauh lebih rumit. Austin pernah menjalani kencan singkat dengan Brian, tapi dia sama sekali tidak masuk incaran Freddie sampai dia menjadi vokalis Queen.

4. Tidak ada produser eksekutif bernama Ray Foster 

Dalam film, ada seorang produser eksekutif bernama Ray Foster yang perannya meminta Queen untuk membuat musik yang lebih komersial. Dia juga benci dengan lagu Bohemian Rhapsody yang dianggapnya terlalu panjang dan berisi lirik tidak jelas. Di dunia nyata, karakter tersebut tidak ada. Yang ada adalah presiden EMI Roy Featherstone yang merupakan penggemar berat Queen.

 

5. Pasangan gay Freddie, Jim Hutton bukanlah pelayan

Dalam film, pertemuan pertama Freddie dengan Jim terjadi di rumah Freddie setelah pesta di rumahnya usai. Saat itu, Jim merupakan pelayan Freddie. Di dunia nyata, Jim adalah penata rambut yang bekerja di Savoy Hotel. Mereka bertemu di sebuah klub malam.

6. Queen tidak pernah bubar

Dalam film, ada adegan dramatis saat Freddie memutuskan keluar dari Queen setelah dia menandatangani kontrak untuk bersolo karier dengan nilai 4 juta dolar AS. Di dunia nyata, seluruh personel Queen mengalami kejenuhan dan stres pada 1983 setelah mereka menggelar tur sepanjang tahun. Film ini membuatnya nampak seperti Brian, Roger, dan John tidak berbicara dengan Freddie selama bertahun-tahun, tetapi faktanya mereka mulai menggarap album The Works pada akhir 1983 dan tidak pernah saling berjauhan.

7. Live Aid bukanlah konser reuni Queen

Dalam film, para personel Queen tidak berbicara satu sama lain ketika mereka mendapatkan tawaran bermain di acara amal kolosal untuk membantu korban kelaparan di Ethiopia, Live Aid pada 1985, dan mereka tidak bermain di atas panggung selama beberapa tahun. Tidak pernah dikisahkan kalau mereka merilis album The Works pada 1984 dan menggelar tur di seluruh dunia di mana pertunjukan terakhirnya hanya delapan pekan sebelum Live Aid. Mereka sangat menguasai semua lagu yang mereka ciptakan, tapi dalam film diperlihatkan bagaimana mereka harus kembali memperbaiki hubungan yang sempat meregang dan mencari chemistry lagi. 

 

8. Sebelum Live Aid, Freddie tidak tahu dirinya terjangkit AIDS

Dalam film, selama sesi latihan menjelang Live Aid, Freddie mengungkap kepada rekan-rekannya di Queen bahwa dirinya positif terjangkit virus HIV, tapi dia ingin kabar tersebut dijaga kerahasiannnya dan ingin memfokuskan perhatiannya pada musik. Waktu yang tepat tentang terungkapnya penyakit yang diderita Freddie diakui banyak orang terjadi antara 1986 dan 1987. Artinya, dia hampir pasti tidak tahu dirinya terjangkit HIV ketika Queen berlatih untuk Live Aid.

Bohemian Rhapsody tayang di Amerika Serikat 2 November 2018 (Foto: 20th Century Fox)

Itulah delapan fakta tentang Queen yang dipermak habis dalam film yang diperankan Rami Malek (Freddie Mercury), Ben Hardy (Roger Taylor), Gwilym Lee (Brian May), dan Joseph Mazzello (John Deacon) ini. Oke, jika maksud penulis skrip Anthony McCarten adalah untuk membuat penampilan di Live Aid menjadi lebih dramatis, dia berhasil! Tapi bukan itu yang terjadi sebenarnya.

Baca Juga : Bohemian Rhapsody Puncaki Box Office   

Tag: hari film nasional 2018 album musik