Mengenal Hypnic Jerk: Merasakan Sensasi Terjatuh Saat Tidur
ERA.id - Mungkin Anda pernah mengalami momen ketika tiba-tiba terasa seperti terjatuh saat hendak tidur, untuk itu mari mengenal hypnic jerk lebih dalam.
Meskipun mungkin terdengar familiar bagi sebagian orang, tidak semuanya tahu apa sebenarnya hypnic jerk ini dan mengapa hal tersebut terjadi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam mengenai hypnic jerk dan memahami mekanisme di baliknya.
Mengenal Hypnic Jerk
Hypnic jerk, atau yang juga disebut sebagai sleep starts, adalah kontraksi otot tiba-tiba dan tidak disengaja yang mungkin Anda alami saat hendak tertidur.
Kata "hypnic" adalah singkat dari “hypnagogic” sebuah istilah yang menggambarkan transisi antara kesadaran menuju tidur, atau kondisi saat jerk terjadi. Hypnic jerk terjadi secara acak ketika Anda hendak tertidur, dan biasanya hanya memengaruhi satu sisi tubuh, seperti lengan dan kaki kiri.
Para peneliti belum mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan hypnic jerk, tetapi ada beberapa teori. Hypnic jerk dan jenis myoclonus lainnya dimulai di bagian otak yang sama yang mengendalikan respons kaget Anda.
Ketika Anda tertidur, diduga terjadi ketidakcocokan di antara saraf-saraf di batang otak retikular, sehingga menciptakan reaksi yang mengakibatkan hypnic jerk.
Sebagai contoh, mungkin ketika otot-otot Anda rileks sepenuhnya dan meskipun ini adalah bagian normal dari proses tidur, namun otak Anda secara keliru menganggap benar-benar sedang jatuh dan bereaksi dengan menggerakkan otot-otot.
Kemungkinan lainnya adalah bahwa hypnic jerk adalah reaksi fisik terhadap gambaran mirip mimpi yang menyertainya.
Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami hypnic jerk, termasuk konsumsi kafein dan stimulan berlebih, seperti olahraga yang sangat aktif sebelum tidur, stres emosional, dan kurang tidur.
Apa Saja Penyebab Hypnic Jerk?
Konsumsi Kafein atau Nikotin Berlebih
Stimulan seperti kafein dan nikotin dapat merangsang otak Anda dam dapat bertahan dalam sistem tubuh Anda selama beberapa jam, sehingga dapat mengganggu tidur.
Dalam satu penelitian, orang yang berhenti minum kopi enam jam sebelum tidur masih mengalami kesulitan untuk tertidur. Dan mengonsumsi terlalu banyak kafein atau nikotin, atau mengonsumsi zat-zat tersebut terlalu dekat dengan waktu tidur, dapat menyebabkan hypnic jerks.
Olahraga Intensif di Malam Hari
Secara umum, olahraga hampir selalu bermanfaat untuk tidur dan olahraga rutin telah secara konsisten terbukti meningkatkan kualitas tidur.
Namun, faktanya olahraga adalah aktivitas yang membangkitkan dan membuat Anda merasa lebih waspada, daripada lelah. Oleh karena itu, berolahraga terlalu keras pada malam hari dapat menyebabkan hypnic jerks.
Kekurangan Tidur
Masalah tidur dan kurangnya tidur secara umum, baik karena insomnia kronis atau tidur malam yang buruk, keduanya dapat menyebabkan kekurangan tidur. Di antara efek samping yang tidak diinginkan lainnya, adalah seperti mood dan fokus yang buruk, sehingga kekurangan tidur dapat meningkatkan risiko hypnic jerks.
Tak sedikit orang masih mengalami kekurangan waktu tidur atau bahkan mengalami gangguan tidur (insomnia), untuk itu Anda harus paham Kebutuhan Waktu Tidur Berdasarkan Usia
Stres dan Kecemasan
Baik stres sehari-hari maupun gangguan kecemasan yang didiagnosis dapat berkontribusi pada insomnia, yang mengakibatkan kekurangan tidur dan meningkatkan risiko hypnic jerks.
Ketika Anda stres atau cemas, kadar kortisol tetap tinggi selama tidur, dan membuat tidur kurang nyenyak. Pikiran yang cemas juga dapat membuat Anda sulit tidur, sulit untuk rileks dalam tidur, dan mengganggu transisi antara kesadaran dan tidur yang dapat memicu hypnic jerk.
Selain mengenal hypnic jerk, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…