Megawati: Kalau Belum Jadi Presiden Sudah Intimidasi Rakyat dan Pakai Uang Negara, Bagus atau Tidak?
ERA.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyindir ada calon pemimpin yang suka mengintimidasi bahkan menggunakan uang negara hanya untuk meraih kekuasaan.
Sindiran itu disampaikan dalam orasinya saat menghadiri kampanye akbar pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD bertajuk 'Konser Salam Metal' di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (3/2/2024).
"Kalau belum jadi presiden sudah intimidasi rakyat, sudah pakai uang negara. Itu pemimpin yang benat apa enggak? Bagus apa enggak?" tanya Megawati.
Para pendukung Ganjar-Mahfud kompak bersorak tidak beberapa kali.
Namun menurut Mega, banyak rakyat yang belum berani untuk menolak calon pemimpin yang hobi intimidasi dan pakai uang negara untuk kepentingan pribadi.
"Coba yang keras 'tidak'. Ibu yang sudah tua saja bisa (teriak) tidak," tegasnya.
"Rakyatku ini menjadi penakut karena apa? Tidak mengerti perundang-undangan, tidak mau dan maunya disuruh-suruh, haknya tidak digunakan, nah gunakan sekarang, terlindungi oleh undang-undang Republik Indonesia, bukan undang-undang si Badu atau apa, inget loh," kata Mega.
Dia lantas mengajak seluruh pendukung Ganjar-Mahfud melawan berbagai bentuk kecurangan. Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 seharusnya berjalan jujur, adil, dan demokratis.
Presiden kelima RI itu kemudian mengeluarkan kentongan sebagai simbol kewaspadaan dan perlawanan terhadap kecurangan.
"Sebagai bentuk kewaspadaan kita guna melawan bentuk money politic dan intimidasi, marilah, jadi Ibu sudah suruh bikin kentongan, Marilah kita secara simbolis serentak memukul 10 ribu kentongan untuk meningkatkan kewaspadaan nasional kita, untuk negara kita ini tetap berdaulat dan merdeka," kata Mega.