Longsor di Area Tambang Emas Filipina: Lima Orang Tewas, Belasan Terluka
ERA.id - Dua bus yang bertugas mengangkut pekerja tambang di Filipina tertimbun longsor yang terjadi pada Selasa (6/2/2024) malam waktu setempat. Sedikitnya lima orang dinyatakan tewas dan 31 orang terluka di dalam bus.
Longsor terjadi pada Selasa (6/2/2024) malam di sebuah desa pertambangan di provinisi Davao de Oro di pulau Mindanao. Dua bus yang dipakai untuk mengangkut pekerja tambang terjebak dengan sedikitnya 20 orang berada di dalamnya.
"Setidaknya 28 orang berada di dalam bus ketika tanah longsor terjadi, namun delapan orang berhasil menyelamatkan diri tanpa terluka melalui jendela sebelum lumpur menelan mereka, kata pejabat bencana provinsi Edward Macapili, dikutip AFP, Rabu (7/2/2024).
Menurut laporan, bus-bus itu berada di luar tambang emas yang dioperasikan oleh perusahaan Filipina, Apex Mining di desa Masara. Sebanyak lima jenazah berhasil dikeluarkan dari timbunan lumpur.
"Lima jenazah berhasil dikeluarkan dari lumpur, namun tidak jelas apakah mereka berada di dalam bus," ujar Macapili.
Selain lima jenazah, 31 penduduk desa lainnya dinyatakan terluka. Dua diantara mereka dilaporkan terluka parah dan diterbangkan ke rumah sakit di kota Davao untuk mendapat perawatan.
"Belum ada tanda-tanda akan terjadi longsor karena hujan berhenti pada hari Kamis dan pada hari Jumat cuaca sudah cerah dan panas." kata Macapili.
Lalu, kata Macapili, gempa bumi mengguncang desa tersebut tak lama setelah tanah longsor. Upaya pencarian dihentikan pada tengah malam karena terlalu berbahaya untuk dilanjutkan. Namun regu penyelamat dilanjutkan penacarian pada siang hari.
Sementara itu, Apex Mining mengatakan regu penyelamat mengalami kendala selama pencarian. Hal ini lantaran jarak pandang mereka terbatas dan longsor yang tidak merata.
“Pekerjaan penyelamatan terhambat oleh jarak pandang yang terbatas dan longsor yang terputus-putus,” kata Apex Mining dalam sebuah pernyataan di situsnya.
Sejauh ini tidak diketahui apakah pekerja tambang lainnya terkena dampak tanah longsor atau penduduk desa yang menghilang akibat musibah tersebut. Sementara itu, 285 keluarga dari Masara dan empat desa terdekat terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
Polisi militer dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan.
Hujan telah mengguyur sebagian wilayah Mindanao selama berminggu-minggu, memaksa puluhan ribu orang mengungsi ke tempat penampungan darurat.
Setidaknya 18 orang tewas akibat tanah longsor dan banjir di wilayah tersebut minggu lalu, kata badan bencana nasional dalam laporan terbarunya.
Tanah longsor merupakan bencana yang sering terjadi di sebagian besar negara kepulauan ini karena wilayahnya yang bergunung-gunung, curah hujan yang tinggi, dan penggundulan hutan yang meluas.
Filipina sering dilanda badai, dan para ilmuwan memperingatkan bahwa badai tersebut akan semakin kuat seiring dengan semakin panasnya dunia akibat perubahan iklim.