6 Tanda Overthinking yang Jarang Disadari, Sulit Fokus hingga Gangguan Suasana Hati
ERA.id - Overthinking atau memikirkan sesuatu secara berlebihan dapat terasa melelahkan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Kondisi ini tentu dapat mengganggu kualitas hidup jika tidak segera diatasi.
Maka dari itu, tanda-tanda overthinking sudah semestinya disadari sejak awal agar tidak terus berlanjut dan mengganggu kesehatan mental.
Tanda-tanda overthinking
Perilaku overthinking dapat dikenali oleh beberapa hal yang mungkin tidak kita sadari. Berikut beberapa tanda-tanda overthinking, seperti dilansir Mindfulness for Health.
1. Mulai kesulitan fokus
Jika terus memikirkan sesuatu hingga mengalami kesulitan fokus pada tugas yang seharusnya dituntaskan, itu merupakan tanda awal overthinking. Terlalu banyak berpikir seringkali menyebabkan penundaan, yang kemudian bisa menghambat produktivitas seseorang.
2. Kesulitan tidur
Berpikir secara berlebihan secara tidak sadar dapat memicu stres yang memicu gangguan lain, misalnya kesulitan tidur. Kondisi ini bisa menimbulkan gangguan kesehatan yang nyata jika kualitas tidur terganggu.
3. Tidak bisa santai
Terlalu banyak berpikir berhubungan langsung pada kemampuan tubuh dalam memproduksi hormon rileks. Akibatnya, kondisi itu membuat seseorang tidak bisa merasa santai dan rileks tanpa alasan yang jelas.
4. Tidak berhenti memikirkan kesalahan yang dibuat
Jika kita melakukan kesalahan dan tidak dapat berhenti memikirkannya, hal itu dapat memengaruhi kesehatan mental kita. Akibatnya kita terjebak dalam sikap menyalahkan diri sendiri, rasa bersalah dan penyesalan berkepanjangan.
5. Terlalu memikirkan perkataan secara berlebihan
Sering merasakan kebingungan atau terlalu memikirkan kata-kata orang terhadap kita? Bisa jadi itu merupakan pertanda overthinking.
Merenungkan setiap kata-kata yang kita dengar atau diucapkan setiap saat tentu dapat memicu stres hingga menimbulkan kecemasan dan membuat kita merasa tidak pernah baik dalam mengucapkan perkataan apa pun.
6. Perubahan suasana hati
Perubahan suasana hati seperti iri hati, marah dan rasa bersalah bisa jauh lebih kuat ketika kita terus-menerus berpikir berlebihan.
Masalah dengan perasaan negatif ini cenderung membuat kita terjebak dalam skenario yang tiada akhir, sehingga menimbulkan perubahan suasana hati yang mengganggu.