Badan Kurus tapi Merasa Gendut? Awas Kena Gangguan Makan Anoreksia

ERA.id - Seorang gadis berusia 18 tahun di India diberitakan meninggal gara-gara kelaparan parah setelah menjalani diet air ekstrem selama berbulan-bulan. Ia mempraktekkannya berdasarkan video YouTube tanpa pendampingan praktisi ahli.

Dokter mengatakan dia menderita anoreksia, gangguan makan yang mengancam jiwa, dan menderita komplikasi parah, termasuk kekurangan gizi dan penyusutan lambung serta kerongkongan.

Mengenal anoreksia

Dilansir dari Medical Daily, Senin (10/3/2025), Dr. Nagesh Prabu mengatakan anoreksia adalah gangguan makan sekaligus kondisi kesehatan mental yang membuat seseorang merasa kelebihan berat badan, meskipun sebenarnya berat badannya kurang atau normal.

Kondisi ini dapat muncul akibat kombinasi berbagai faktor, termasuk genetika, stres, trauma, tekanan teman sebaya, perundungan, pelecehan, kritik terhadap citra tubuh, dan sifat kepribadian obsesif atau kompulsif.

"Pasien akhirnya kehilangan rasa lapar, dan dalam kasus Sreenanda, kadar natrium dan gula dalam tubuhnya anjlok hingga tak dapat diperbaiki," ujar Dr. Prabhu.

Kondisi ini dapat menyerang segala usia, tetapi faktor-faktor seperti tekanan dari teman sebaya, stres, dan kecemasan akibat perubahan tubuh lebih umum terjadi di kalangan remaja karena mereka lebih rentan terhadap kondisi tersebut.

Tanda-tanda anoreksia

Penderita anoreksia mungkin mengalami tanda-tanda fisik seperti penurunan berat badan yang ekstrem, kelelahan, pusing, kesulitan buang air besar, dan merasa sangat kedinginan. Beberapa yang lain mengalami pembengkakan di lengan atau kaki, sakit perut, dan kesulitan tidur.

Sementara tanda-tanda perilaku meliputi olahraga berlebihan, takut berat badan bertambah, dan fokus obsesif pada penampilan, seperti terus-menerus memeriksa kekurangan di cermin atau mengenakan pakaian berlapis untuk menyembunyikan tubuh.

Adapun perubahan emosional meliputi mudah tersinggung, perubahan suasana hati, dan menarik diri dari pergaulan.

Akibat diet ketat, pasien mungkin mengalami tanda-tanda kekurangan gizi termasuk gigi aus akibat muntah. Pasien juga mungkin kesulitan berkonsentrasi, mengalami suasana hati yang buruk, kecemasan meningkat, dan mengalami fraktur stres atau berkurangnya massa tulang.

Karena malnutrisi memengaruhi otak, penderita anoreksia mungkin tidak menyadari perlunya pengobatan atau mungkin menolaknya.

Namun, jika tidak diobati, hal itu dapat menyebabkan komplikasi seperti anemia, gangguan jantung dan ginjal, pengeroposan tulang, tekanan darah rendah, kegagalan multi-organ, kerusakan otak, dan kematian.