Mengenal Teknologi Pembekuan Lemak untuk Miliki Bentuk Tubuh Ideal hingga Atasi Obesitas
ERA.id - Masa pandemi rupanya memberikan domino efek yang besar bagi sebagian masyarakat di Indonesia.
Menurut laporan WHO dan RISKESDAS 2021, jumlah orang dewasa dengan berat badan berlebihan di Indonesia meningkat dua kali lipat dalam dua dekade terakhir.
Ditambah lagi dengan kecenderungan gaya hidup malas gerak (mager) bisa memicu gangguan kesehatan, misalnya saja obesitas.
Tak heran jika berbagai metode penurunan berat badan seperti diet, operasi, atau pun melakukan perawatan seperti slimming di klinik estetika kerap menjadi solusinya.
Berangkat dari hal itu, Regenesis Indonesia yang dikenal sebagai distributor teknologi di industri estetika membawa Cristal Pro Treatment ke Tanah Air. Cristal Pro Treatment merupakan inovasi body contouring berteknologi Cryolipolisis dari Deleo Perancis.
Cara kerjanya menerapkan metode pembekuan lemak sampai pada suhu tertentu sehingga lemak-lemak di tubuh dapat dikeluarkan dari tubuh dan memberikan bentuk tubuh ideal bagi pasien.
"Tidak sedikit pasien obesitas yang memilih metode non-invasif dalam melangsingkan tubuh karena memang tidak perlu dibedah, hanya beberapa kali perawatan hasilnya bisa terlihat," papar dokter estetika, dr. Edward, MBiomed (AAM) sebagai founder Flawless Klinik, Medan dalam konferensi persnya di Jakarta, baru-baru ini.
Metode pembekuan lemak
Perawatan dengan inovasi pendinginan lemak tubuh ini dikatakan dapat menghilangkan lemak pada banyak bagian tubuh yang paling banyak terdapat tumpukkan lemak.
Mulai dari perut, paha, lengan, bahkan pada area kecil seperti double chin. Hal ini dikarenakan hand piece yang dimiliki oleh alat tersebut memiliki variasi ukuran dari yang terkecil hingga berukuran besar.
Cara kerjanya pun terbilang unik, yakni lemak-lemak di tubuh dibekukan hingga suhunya mencapai 12 derajat Celsius dan lemak yang dibekukan itu akan dikeluarkan dari tubuh melalui proses metabolisme.
"Sekitar 15 - 25 persen lemak akan hilang secara permanen dan hasil terbaik dari perawatan ini dapat terlihat dalam waktu 6 minggu," jelas Fransiska S selaku Marketing Manager PT Regenesis Indonesia di kesempatan yang sama.
Perawatan non-bedah ini pun cukup dilakukan dalam durasi 60 menit dan bisa diterapkan pada empat bagian tubuh sekaligus.
Di samping itu, ada pula teknologi pengukuran ketebalan lemak berupa USG yang tidak dimiliki oleh mesin sejenis lainnya, sehingga ketebalan lemak sebelum dan setelah perawatan dapat diukur.
"Untuk beberapa pasien memang perlu skining kesehatan tubuh sebelum menjalaninya. Ada beberapa kondisi seperti penyakit jantung, diabetes dan penyakit kronis yang tidak disarankan melakukan perawatan jenis ini," tambah dr. Edward.
Dokter Edward melanjutkan, metode ini menerapkan pembekuan lemak yang pada gilirannya membuat sel-sel lemak itu mati.
Pada fase ini, sel-sel lemak tersebut akan luruh dan diolah melalui metabolisme tubuh.
"Lemak-lemak itu diserap ke dalam tubuh, kemudian dibuang tubuh melalui proses metabolisme alami, seperti keringat, air seni, hingga feses secara alami," paparnya.
Meski dikatakan dapat membantu untuk miliki bentuk tubuh ideal hingga mengatasi obesitas, namun pasien yang menjalani perawatan ini disarankan juga untuk menerapkan pola hidup sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang hingga rutin olahraga.