Kartika Putri Alami Autoimun Hingga Wajah dan Lidah Dipenuhi Luka Melepuh, Apa Penyebab dan Gejalanya?

ERA.id - Kartika Putri mengaku sudah 5 tahun mengidap penyakit autoimun. Kini, wajah dan lidahnya dipenuhi luka-luka melepuh. Namun, istri Habib Usman Bin Yahya ini sudah melakukan pengobatan di Singapura.

Istri Habib Usman Bin Yahya ini membagikan foto wajah dan bibir dengan luka melepuh. Mulai dari, kening, hidung, bawah mata, pipi, hingga bagian mulut dipenuhi luka melepuh. Bahkan, Kartika Putri sampai kesulitan makan. 

Unggahan Kartika Putri (Foto: Instagram stories/@kartikaputriworld)

"Aku sudah kurang lebih 5 tahunan didiagnosa autoimune. Alhamdulillah aku juga sudah ikhtiar dengan 2x stemcell. Syukurnya baik-baik saja," tulisnya, dikutip dari unggahan Instagram stories-nya.

Lalu, bintang film Mama Minta Pulsa ini mengaku kondisi dialaminya sudah terjadi sekitar satu minggu lalu. Ia sudah berobat ke dokter di Jakarta. Sayangnya, hasilnya tidak bekerja dengan baik.

"Aku minum pain killer untuk treatment sepertinya aku imunnya lagi nggak ok. Jadinya alergi sama obat pain killernya. Alhasil muka aku dan mulut aku ruam dan melepuh," lanjutnya.

Hingga akhirnya, perempuan berusia 33 tahun ini datang ke dokter dermatology di Gleneagles Hospital, Singapura. Di sana, perempuan kerap disapa Karput ini diberi obat dan krim untuk menyembuhkan lukanya.

"Nah hari ini aku full health screening karena memang penting banget terlebih buat aku yang pernah didiagnosa autoimune. Dan sekalian persiapan aku tuk hamil lagi InsyaAllah." tambahnya.

Kondisi kesehatan Kartika Putri kini menjadi perhatian publik usai mengidap penyakit autoimun. Ia kini berjuang untuk melawan penyakit autoimun. Lalu, apa penyebab dan gejala dari penyakit autoimun?

Dilansir dari laman Siloam Hospital, autoimun merupakan penyakit yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh atau sistem imun menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Penyakit ini berkembang saat sistem kekebalan tubuh salah dalam menilai sel sehat yang ada dalam tubuh dan malah menganggapnya sebagai zat asing. 

Walaupun genetik menjadi salah satu penyebab autoimun, faktor tersebut tidak cukup. Melainkan ada faktor lainnya yang memicu seseorang mengidap gangguan autoimun. Paparan sinar matahari, bahan kimia berbahaya, asap rokok, atau infeksi bakteri dan virus tertentu yang meningkatkan risiko terkena penyakit autoimun.

Penyakit autoimun lebih sering menyerang wanita usia produktif. Hal yang berbahaya dari penyakit autoimun mengakibatkan kerusakan sel jaringan hingga menimbulkan peradangan. Bahkan, kondisi ini bisa menjalar hingga gangguan pada tulang persendian, saraf, kelenjar, dan organ-organ penting lainnya.

Jenis-jenis penyakit autoimun:

- Autoimun Hepatitis

Penyakit jenis ini ini menyerang sel-sel hati dan sistem kekebalan tubuh yang bisa mengakibatkan hati mengeras dan gagal hati.

- Celiac Disease 

Selanjutnya dari penyakit autoimun adalah celiac disease. Ini dapat menyebabkan penderitanya tidak mampu menerima gluten dan zat-zat yang terkandung di dalam gandum.

- Antibody Syndrome atau Antiphospholipid (APS)

 Jenis penyakit autoimun ini bekerja dengan menyerang lapisan dalam pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya pembekuan darah pada saluran darah, baik saluran vena maupun arteri.

- Hemolytic Anemia 

Penyakit autoimun ini bekerja dengan menghancurkan sel darah merah yang terdapat dalam tubuh.

- Guillain-Barre Syndrome (GBS) 

GBS menyerang saraf yang menghubungkan otak dan tulang belakang dengan seluruh saraf otot. Akibatnya otak mengalami kesulitan untuk memberikan perintah pada saraf otot, hingga menimbulkan kelumpuhan.

- Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)

Jenis penyakit autoimun ini banyak terjadi dan menyerang wanita dan menyebabkan pecahnya jaringan pembuluh darah. 

- Lupus Eritematosus Sistemik

Jenis penyakit autoimun ini mengalami serangan penyakit lupus ditandai dengan tanda merah di bagian wajah seperti sepasang sayap kupu-kupu.

- Multiple Sclerosis 

Penyakit ini menyerang lapisan pelindung di sekitar syaraf, hingga menyebabkan terganggunya kerja otak dan syaraf tulang belakang. 

- Psoriasis 

Psoriasis ditandai dengan penumpukan sel kulit yang terjadi akibat sel kulit yang tumbuh di dalam kulit tumbuh cepat dan segera naik ke permukaan hingga kulit menebal dan menumpuk di permukaan kulit.

- Diabetes 

Diabetes menyerang sel-sel insulin, sehingga tubuh tidak bisa memenuhi kebutuhan insulin. Hal ini menyebabkan terlalu banyak gula beredar dalam darah.

Gejala

Sampai saat ini, autoimun merupakan penyakit yang tidak bisa dicegah. Akan tetapi, bukan berarti penyakit ini tidak bisa dikendalikan. Bila kamu menemukan gejala penyakit autoimun ini, maka untuk mengendalikannya harus berada dalam perawatan spesialis. 

Gejala yang dirasakan penderita, bisa ringan dan parah tergantung kondisi tubuh. Tetapi, ada sejumlah gejala sama yang dirasakan penderita penyakit langka dan unik ini, seperti lelah berlebihan dan berkepanjangan (fatigue), kesemutan pada tangan dan kaki.

Selain itu, terdapat gejala lain seperti nyeri di sekujur tubuh, sering terserang sariawan, rontok parah pada rambut, brain fog (otak seperti tertutup kabut. Sehingga, sulit konsentrasi, hilang memori dan fokus saat kamu sedang beraktivitas), serta ruam pada kulit (contohnya muncul ruam berbentuk kupu-kupu pada pipi).