Ciri-ciri Tipe Pasif Agresif yang Harus Diketahui
ERA.id - Istilah pasif agresif mungkin sudah tidak terlalu asing didengar. Kedua istilah ini bertolak belakang, pasif namun agresif. Perilaku ini bisa dilakukan secara sadar ataupun tidak, dalam bentuk perkataan maupun perbuatan, serta ternyata dapat dijumpai pada relasi kehidupan keseharian. Mari mengenali ciri-ciri tipe pasif agresif.
Perilaku pasif agresif adalah cara seseorang untuk mengekspresikan perasaan negatif, seperti marah dan kecewa, secara tersirat atau tidak langsung. Ini bisa terjadi pada lingkungan keluarga, pertemanan, pasangan, atau pekerjaan. Meski cukup umum terjadi, tetapi perilaku ini tidak mudah dikenali begitu saja.
Ciri-ciri Tipe Pasif Agresif
Orang dengan tipe pasif agresif seringkali mengekspresikan perasaan dan pikirannya seakan-akan selalu positif, mudah dan fleksibel, serta tenang dalam merespon dan menghadapi sesuatu. Namun di baliknya kemudian akan tampak ekspresi penyertanya yang berkebalikan, yaitu agresif, yang menunjukkan ekspresi negatif dari perasaan dan pikirannya tersebut karena adanya pertentangan di dalam dirinya.
Adapun ciri-ciri tipe pasif agresif adalah sebagai berikut, mengutip dari beberapa sumber:
Memberikan Silent Treatment
Silent treatment adalah tindakan berupa pengabaian, menolak menjawab pertanyaan, hingga menolak mengakui kehadiran seseorang. Meski eksplisit, tindakan ini juga termasuk dalam tipe pasif agresif karena secara tidak langsung mengutarakan alasan kekecewaan atau kemarahan terhadap suatu hal yang telah terjadi sebelumnya.
Menghina Secara Halus
Penghinaan yang dilakukan secara terang-terangan akan mudah sekali dikenali. Berbeda dengan tipe pasif agresif, biasanya orang dengan tipe ini melakukan penghinaan dengan gaya memuji kemudian memberikan sindiran halus dengan diksi-diksi yang tampak positif namun sebenarnya negatif.
Menghindari Konflik dan Memendam Perasaan
Salah satu ciri tipe pasif agresif yang khas adalah memilih tidak mengungkapkan apa yang dirasakan daripada memicu terjadinta konflik. Dibandingkan mengekspresikan emosinya secara frontal, orang dengan tipe ini cenderung berkutat dalam dirinya juga ketika merasa tidak suka. Begitu juga dalam menata perasaannya, tipe pasif agresif lebih memilih menata dalam dirinya sendiri.
Memberikan Ekspresi Pada Wajah
Pemberian pertentangan atau penolakan pada tipe pasif agresif tidak selalu dengan kata-kata namun dengan diam dan memberikan ekspresikan pada wajahnya. Meski tanpa kalimat-kalimat pertentangan dan penolakan, ekspresi di wajah seperti senyum dingin, marah, cemberut, mencibir, meremehkan, akan tampak cukup jelas.
Cenderung Menyalahkan Orang Lain
Dibandingkan menyelesaikan masalah utama, tipe pasif agresif memilih untuk menyalahkan agar orang lain memandangnya sebagai korban atas kekurangannya sendiri. Namun, alasan yang dibuat sering kali tidak objektif.
Sering Berpikir Negatif
Karena tidak mampu mengekspresikan emosi negatifnya, tipe pasif agresif mudah merasa iri atau cemburu.
Memilik Sifat Keras Pendirian
Tipe pasif agresif memiliki sifat yang keras dan pendirian dan idealis, teguh pada prinsip-prinsip yang telah dianut dan cukup sulit untuk meluluhkan atau menggoyahkan prinsip-prinsip tersebut. Meskipun terkesan cukup cair namun dalam dirinya akan tetap kokoh dalam memegang prinsip-prisip dan idealita yang telah tertanam dalam diri.
Seringkali sulit untuk memahami sikap dari tipe pasif agresif karena kelihaiannya dalam mengekspresikan perasaan dan pikiran secara tersirat namun tetap tajam. Pasif agresif ini juga berhubungan dengan ego yang terlalu overprotektif dengan diri sendiri.
Untuk dalam diri yang lebih tenang, tipe pasif agresif perlu pengendalian perasaan dan pikiran pada parameter yang lebih netral.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…