Perbedaan Autisme Anak Perempuan dan Laki-laki, Simak Ciri-cirinya
ERA.id - Autisme ternyata mampu memengaruhi setiap individu secara berbeda. Kelainan ini juga dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa.
Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara bagaimana autisme memengaruhi anak laki-laki dan perempuan. Lantas, apakah ada perbedaan autisme anak perempuan dan laki-laki? Simak penjelasannya di bawah ini.
Ciri-ciri autisme yang terlihat pada anak perempuan dan laki-laki
Melansir Verywell Health, autisme pada perempuan bisa terlihat berbeda dibandingkan pada anak laki-laki. Terkadang, para pengasuh bahkan penyedia layanan kesehatan dapat merasa ragu bahwa seorang anak perempuan menderita autisme sebab mereka tidak memperlihatkan ciri-ciri yang dianggap sebagai gejala autisme. Sebab, ciri-ciri ini didasarkan pada sebagian besar penelitian yang berfokus pada anak laki-laki.
Ciri-ciri autisme yang umumnya terjadi pada perempuan, terutama bagi mereka yang memiliki kebutuhan dukungan yang rendah, meliputi hal-hal berikut:
- Memiliki sensitivitas yang tidak biasa terhadap tantangan sensorik
- Mengandalkan orang lain untuk membimbing atau berbicara untuk mereka
- Tantangan dalam membuat dan menjaga pertemanan
- Mempunyai minat yang mendalam tetapi terbatas
- Pembicaraan yang terbatas hanya pada topik yang hanya mereka minati.
- Tantangan dalam mengendalikan emosi
- Perbedaan dalam komunikasi sosial (yang meningkat seiring pertambahan usia) Memilih perilaku yang mengesankan mereka sebagai pemalu, pendiam, atau tidak biasa pasif
- Memiliki gejala kecemasan atau gangguan kesehatan mental lainnya yang muncul bersamaan
Melansir Clemson University, di bawah ini adalah beberapa ciri umum autisme yang terjadi pada anak laki-laki:
- Amarah yang tidak dapat diprediksi
- Kurangnya komunikasi sosial
- Perilaku agresif
- Perilaku obsesif
- Ketidakmampuan untuk berbicara
- Melakukan stimming
Perbedaan autisme anak perempuan dan laki-laki
Perbedaan autisme pada anak perempuan dan laki-laki, dilansir dari Verywell Health, dapat dilihat dari kemampuan mereka melakukan sosialisasi dalam kegiatan sehari-hari.
Untuk lebih jelasnya, berikut perbedaan mendasar yang dapat dilihat:
Keterampilan sosial dan bermain
Perbedaan dalam gaya bermain juga bisa menjadi pengaruh dalam diagnosis autisme. Anak laki-laki autis lebih cenderung bermain sendiri, sedangkan anak perempuan autis lebih cenderung berbaur dengan teman-temannya, dan membuat sifat autisme mereka tersamarkan.
Namun, saat mereka memasuki masa remaja, ada kemungkinan mereka mengalami kesulitan dalam masking dan berinteraksi secara sosial, yang dapat mengarah ke diagnosis yang tertunda.
Komunikasi sosial dan bahasa
Faktor selanjutnya yang bisa menjadi pembeda dapat terlihat dalam komunikasi sosial dan bahasa. Anak perempuan autis mungkin lebih memiliki kemampuan dalam mengelola tuntutan sosial di usia dini, tetapi akan mengalami kesulitan saat mereka memasuki masa remaja awal.
Mereka juga cenderung memperlihatkan perilaku yang “mengganggu” agar bisa menarik perhatian, berbeda dengan anak laki-laki autis yang cenderung mengganggu untuk mendapatkan obyek. Faktor ini dapat membantu dalam diagnosis dan intervensi autisme pada anak perempuan.
Demikianlah ulasan tentang perbedaan autisme anak perempuan dan laki-laki. Semoga informasi ini bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…