Lanjut Cari Black Box, KNKT Pikirkan Biaya

Jakarta, era.id - Badan SAR Nasional memutuskan untuk mengakiri masa pencarian korban pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang dua pekan lalu. Namun, tidak dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyebut, pihaknya akan tetap melanjutkan pencariannya untuk menemukan black box jenis cockpit voice recorder (CVR) yang sampai saat ini belum ditemukan.

"Tim kami akan tetap mencari black box (CVR) semampu kami, belum tahu sampai kapan pencarian ini kami lakukan. Kalau sekarang dengan FDR saja kita sudah sampai 80 pesen hal ini bisa kita ketahui. Namun, kita perlu untuk sempurnanya 100 persen itu penyebab dari kecelakaan ini," ucap Soerjanto di Dermaga JICT II, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Sabtu (10/11/2018).

"Alasan kita perlu memerlukan CVR karena kita ingin apa yang terjadi percakapan di dalam kokpit pesawat, sehingga kita bisa lengkap mengevaluasi penyebab dari kecelakaan tersebut," tambah dia.

Meski pencarian CVR diteruskan, Soerjanto sudah mulai memikirkan pengelolaan biaya atau anggaran yang harus dikeluarkan timnya dalam melakukan pencarian.

"Kami harus juga nantinya berpikir masalah biaya karena biaya pencarian black box ini cukup masif dan melibatkan banyak ikut main equipment yang kita dapatkan dari baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri," ujar Soerjanto.

Meski begitu, Soerjanto belum bisa memperhitungkan besaran dana yang telah digelontorkan sejak hari pertama pencarian badan pesawat nahas tersebut. Mengingat, KNKT juga mendapatkan beberapa bantuan dari luar negeri.

"Kalau dananya saya enggak tahu karena banyak bantuan-bantuan yang mereka tidak menyebutkan dananya. Ya seperti kapal-kapal yang diperbantukan dari SAR, Baruna Jaya, bantuan-bantuan dari pemerintah yang lain kami menghitung biayanya ya emang sangat masif," pungkasnya.

Baca Juga : Basarnas Hentikan Pencarian Korban Lion Air Hari ini

Tag: lion air jatuh