Lanjut Cari CVR, KNKT Hadirkan Alat Lebih Canggih
Dalam pencarian lanjutannya, KNKT akan menggunakan beberapa kapal yang dilengkapi dengan alat untuk menampilkan gambar video dasar laut bernama remotely operated underwater vehicle (ROV) yang lebih canggih dari sebelumnya.
"Kita akan menggunakan beberapa kapal yang dilengkapi dengan ROV yang lebih besar, lebih canggih. Ada 4 kamera, dan di ROV juga akan ada side scan sonar," ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Dermaga JICT II, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Sabtu (10/11/2018).
(Infografis/era.id)
Selain itu, alat canggih baru yang akan dihadirkan adalah alat pendeteksi benda di dalam lumpur dengan kedalaman sampai 4 meter bernama sub-buttom proviling. "Yang paling penting di sini ada equipment baru yang on boat kan di ROV yaitu sub-bottom proviling yang bisa mendeteksi benda-benda di dalam lumpur sampai kedalaman 4 meter," kata Soerjanto.
Soerjanto bilang, kapal dan peralatan tersebut masih berada di Surabaya dan membutuhkan beberapa hari untuk sampai ke Jakarta dan siap dioperasikan.
"Barangnya perlu di-instal di kapal memerlukan waktu penginstalannya sekitar 2 sampai 3 hari sambil kapalnya berlayar menuju Jakarta. Rencananya besok lusa akan mulai bergerak ke Jakarta setelah pemasangan ROV beserta peralatannya di kapal tersebut," sebut dia.
Alasan dari pemutakhiran alat pencari CVR ini, dijelaskan Soerjanto, adalah adanya kemungkinan kerusakan pada sistem pengeluaran sinyal yang terpancar. Karena itu, saat ini suara sinyal CVR sudah tidak terdengar.
"Di CVR itu ada yang namanya pinker. kemungkinan pinker-nya waktu impact terjadi kerusakan, sehingga ketika mengeluarkan suara suaranya tidak maksimal. Mungkin kena bentur sehingga suranya tidak sekuat seperti yang black box satunya, sehingga kita sulit mendeteksi," pungkasnya.