Beda Cromboloni dengan Croissant, Ternyata Begini Sejarahnya

ERA.id - Cromboloni dan Croissant belakangan semakin populer karena rasa dan inovasinya. Kedua makanan yang sama-sama berasal dari benua Eropa ini memang pernah viral di media sosial.

Meski dasar bahan baku dan pembuatannya mirip. Namun, kedua kudapan ini memiliki perbedaan, termasuk dari sisi sejarah.

Beda Cromboloni dan Croissant

Cromboloni diketahui berasal dari Negara Italia, sedangkan Croissant berasal dari Negara Austria. Dari segi bahan dan tekstur, sekilas kedua makanan tersebut sama. Namun, ternyata ada yang membedakan dari jenis kedua makanan tersebut.

Secara bentuk, makanan tersebut cukup berbeda. Cromboloni biasanya berbentuk bulat seperti donat tetapi tidak terdapat bolong di tengahnya. Adapun Croissant memiliki bentuk seperti huruf “C” yang mengembang.

Jika Anda saksikan secara saksama, Cromboloni biasanya mempunyai isian yang padat dan Creamy, dan jika digigit, kue tersebut akan luber dengan isinya.

Sedangkan Croissant, biasanya disajikan tanpa isian dan disantap dengan polos, tetapi ada beberapa toko yang menjual Croissant dengan memberikan taburan keju di atasnya.

Cromboloni (Gambar Blibli)

Mulai Berkembang Pesat

Pada era Digital yang mulai canggih, kuliner Cromboloni dan Croissant mulai berkembang pesat, banyak produsen yang gencar untuk menjual kedua makanan tersebut di Media Sosial seperti TikTok dan Instagram.

Selain itu, cemilan jenis ini juga bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan pada lain waktu, sebab Cromboloni dan Croissant sudah mempunyai segmentasinya sendiri di kalangan anak muda. Hal ini dikarenakan anak-anak muda mendominasi sebagai pengguna Media Sosial.

Dengan demikian, bagi Anda yang masih kebingungan dalam membedakan kedua cemilan tersebut, setelah mengetahui penjelasan di atas, sudah memahami bahwa keduanya berbeda meskipun kurang lebih menggunakan bahan-bahan yang sama dalam membuatnya.

Sejarah Cromboloni

Melansir dari sebuah sumber, Cromboloni ini berawal dari ide seorang chef bernama Scott Cioe yang hendak membuat sebuah croissant agar terlihat lebih menarik lagi.

Scott pun mencoba mengombinasikan antara croissant dengan resep bomboloni yang sebelumnya biasa digunakan untuk donat.

Ternyata gabungan antara kulit croissant yang renyah serta bomboloni lembut dengan isian pasta di dalamnya menjadi sebuah inovasi yang sangat diterima banyak orang.

Meskipun cromboloni diperkenalkan pertama kali oleh chef asal Amerika Serikat, ternyata pastry yang menjadi nenek moyang dari crombolini yaitu croissant adalah makanan khas Prancis.

Croissant adalah sejenis kue kering yang jika diartikan dalam bahasa Inggris berarti roti bulan sabit. Meskipun hingga saat ini croissant lebih populer sebagai makanan khas dari Prancis, tetapi banyak juga yang percaya jika makanan yang satu ini berasal dari Austria.

Versi pertama yang membuat croissant bisa lebih populer di Prancis bermula dari Marie Antoinette yang membawa roti ini ke Prancis untuk pertama kalinya. Marie adalah seorang permaisuri yang hidup pada abad 18 dan juga putri mahkota Kerajaan Austria.

Demikianlah ulasan tentang beda Cromboloni dan Croissant beserta sejarah singkat yang bisa diketahui. Tentunya menjadi masalah selera masing-masing orang untuk memilih jenis mana yang paling enak untuk dikonsumsi.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…