Bantah Beri Sinyal Ingin Gabung ke Pemerintahan Mendatang, PPP Pastikan Ikut Ajukan Hak Angket Pemilu di DPR
ERA.id - DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) buka suara prihal pernyataan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno terkait merasa terhormat juga bergabung dengan pemerintahan mendatang.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy menegaskan, pernyataan itu merupakan pendapat pribadi Sandiaga. Bukan sinyal ingin jadi bagian pemerintahan mendatang.
"Yang disampaikan Pak Sandi sebagai ketua bappilu PPP bahwa 'PPP merasa sangat terhormat jika diajak bergabung membangun bangsa', bukan selalu berarti sinyal PPP mau bergabunng pemerintahan baru," kata Rommy dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (29/2/2024).
"Sebagaimana yang disampaikan Pak Sandi, itu adalah aspirasi pribadi," imbuhnya.
Rommy mengatakan, hingga saat ini PPP belum mengambil keputusan apapun terkait sikap politik partai berlambang Ka'bah untuk lime tahun mendatang.
"Karena dorongan untuk PPP mempertahankan sikap oposisi juga masih ada, bahkan dari daerah," katanya.
Lagipula, kata Rommy, partainya masih fokus mengawal penghitungan suara Pileg 2024. Sehingga masih terlalu dini jika menanggapi soal pemerintahan yang baru, sebab proses rekapitulasi masih berjalan.
"Masih terlalu pagi menyikapi pemerintahan baru, karena pemenangnya siapa bahkan belum diumumkan oleh KPU," katanya.
Selain itu, PPP masih solid dengan PDI Perjuangan, Hanura, dan Perindo yang mengusung pasangan calon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada Pilpres 2024.
Oleh karena itu, PPP mendukung penuh usulan menggulirkan hak angket di DPR RI untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024.
"PPP tetap berada pada posisi solid mendorong penggunaan hak angket DPR pada saat memasuki masa sidang nanti," kata Rommy.
Rommy mengatakan, hak angket perlu digulirkan untuk mengungkapkan kecurangan pemilu. Dia meminta semua pihak tak alergi dengan usulan tersebut.
"Hak ini diperlukan untuk membuka seterang-terangnya berbagai narasi kecurangan pemilu yang muncul. Sehingga tidak perlu alergi atau khawatir dengan bergulirnya (hak angket) ini," tegas Rommy.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno mengatakan, partainya membuka peluang untuk bergabung dengan pemerintahan presiden dan wakil presiden 2024-2029 terpilih.
PPP justru merasa terhormat apabila ada ajakan dari pihak pemenang nantinya untuk bergabung dalam pemerintahan mendatang.
"Dari pandangan saya, pandangan pribadi saya, kita pasti akan sangat terhormat untuk diajak membangun bangsa karena sesuai dengan nama partainya, partai persatuan untuk persatuan Indonesia dan pembangunan harus ikut aktif dalam membangun bangsa," kata Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2).