Kasus Pemerkosaan Turis Spanyol, Polisi India Tangkap Lima Pelaku

ERA.id - Kepolisian India kembali menangkap lima orang tersangka pelaku pemerkosaan turis Spanyol. Penangkapan ini menyusu setelah tiga tersangka lainnya diamankan beberapa waktu lalu.

Petugas polisi senior Pitamber Singh Kherwar mengatakan penangkapan lima orang tersangka ini dilakukan setelah tiga tersangka lain memberikan kesaksian selama penyelidikan. Total pelaku pemerkosaan turis Spanyol yang sudah diamankan sejuah ini berjumlah delapan orang.

“Ketiga orang yang ditangkap sebelumnya memberikan pernyataan baru, di mana mereka menyebutkan lima nama lagi sehingga, hingga saat ini, kami telah menangkap total delapan pelaku,” kata Pitamber Singh Kherwar, dikutip Press Trust of India, Rabu (6/3/2024).

Dalam siaran yang berlangsung, lima tersangka nampak diborgol dan diikat satu sama lain dengan tali. Mereka muncul dengan kondisi kepala yang ditutup dengan kain hitam dan kemudian dikembalikan ke dalam tahanan.

Kherwar menekankan pelaku yang terbukti melakukan kejahatan terancam hukuman berat.

“Kami sedang membentuk kasus yang kuat terhadap mereka,” tambahnya.

Menurut laporan NDTV, pihak berwenang telah menyerahkan cek sebesar 12.000 USD (Rp188 juta) kepada pasangan tersebut sebagai kompensasi. Terkait hal itu, turis Spanyol tersebut meminta pihak kepolisian mengambil langkah hukum yang sesuai dengan perbuatan pelaku.

"Saya meminta keadilan (untuk) semua perempuan yang juga harus mengalami hal ini," katanya dalam unggahan di sosial media.

Menurut Biro Catatan Kejahatan Nasional, rata-rata hampir 90 pemerkosaan sehari dilaporkan di India pada tahun 2022. Namun, banyak dari mereka yang tidak dilaporkan karena stigma yang ada pada korban dan kurangnya kepercayaan terhadap penyelidikan polisi.

Proses hukum di India jarang ada yang menjatuhkan hukuman karena kasus-kasus tersebut tertahan selama bertahun-tahun dalam sistem peradilan pidana India yang tersumbat.

Pemerkosaan dan pembunuhan beramai-ramai yang terkenal terhadap seorang pelajar India menjadi berita utama global pada tahun 2012.

Jyoti Singh, seorang mahasiswa fisioterapi berusia 23 tahun, diperkosa, diserang dan dibiarkan mati oleh lima pria dan seorang remaja di sebuah bus di New Delhi pada bulan Desember tahun itu.

Kejahatan mengerikan ini menyoroti tingginya tingkat kekerasan seksual di India dan memicu protes selama berminggu-minggu, dan akhirnya perubahan undang-undang yang memberlakukan hukuman mati bagi pemerkosaan.

Sebelumnya, seorang turis asal Spanyol mengaku mengalami kejadian mengerikan saat berada di India. Dia dan suaminya ditodong dengan pisau oleh sekelompok orang dan diperkosa beramai-ramai.

Wanita dalam video Instagram itu tampak terguncang. Wajahnya bengkak dan memar. Duduk di samping suaminya, dia mulai menceritakan cobaan berat yang dialaminya.

"Sesuatu terjadi pada kami yang tidak kami harapkan terjadi pada siapa pun. Kami diserang di dalam tenda. Kami dipukuli. Mereka menusuk leher kami dengan pisau dan dia diperkosa oleh tujuh pria," katanya dalam bahasa Spanyol.

Dalam video yang telah dihapus, wanita tersebut mengatakan penyerangan terhadap dirinya dan pasangannya yang berkebangsaan Spanyol terjadi di hutan Jumat malam di distrik Dumka di negara bagian Jharkhand timur, tempat mereka berkemah dalam perjalanan ke negara tetangga Nepal.

Pasangan tersebut, yang telah mendokumentasikan perjalanan mereka kepada lebih dari 200.000 pengikut di akun Instagram, ditemukan oleh mobil patroli polisi yang membawa mereka ke rumah sakit, di mana wanita tersebut mengatakan kepada dokter bahwa dia telah diperkosa.