Tren Ngopi Orang Indonesia, Masih Suka Minum Kopi Tubruk
ERA.id - Minum kopi sepertinya sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari bagi orang Indonesia. Meskipun saat ini sudah banyak tersedia minuman kopi modern di berbagai gerai kopi, tetapi warga +62 rupanya masih menyukai kopi tradisional, seperti kopi tubruk.
Kopi tubruk merupakan jenis minuman kopi yang diseduh dengan air panas, lalu sebelum menikmatinya perlu ditunggu beberapa saat sampai ampasnya mengendap.
Menurut Marketing Director Sumber Kopi Prima, Soegiono The, sejak dulu kopi tubruk memang sudah ada di hati orang Indonesia.
"Memang masyarakat Indonesia ini masih menyukai kopi tubruk. Ini adalah warisan nenek moyang asli Indonesia. Jadi kami mencoba mempertahankan itu," kata Soegiono dalam peluncuran varian terbaru "Kopi Tubruk Gadjah Special Mix" di Masjid Istiqlal, Jakarta, baru-baru ini.
Kopi tubruk sendiri memang menjadi salah satu cara menyeduh kopi yang sederhana namun tetap mempertahankan cita rasa kopi yang khas.
Tidak sedikit orang yang menikmatinya dengan tambahan gula atau campuran lainnya sesuai selera. Berangkat dari hal tersebut, Sumber Kopi Prima merilis jenis kopi yang mengedepankan kepraktisan saat menyeduh kopi.
Awalnya, merek kopi lokal tersebut cukup dikenal dengan produk kopi dengan gula terpisah, sehingga konsumen bisa menakar sendiri kadar gulanya dalam secangkir kopi.
Tetapi, seiring waktu dan melihat perkembangan tren, konsumen rupanya menginginkan kopi yang lebih praktis, maka dari itu terwujudlah kopi dengan gula dalam satu kemasan.
“Setelah melihat perkembangan pasar, kami melihat kepraktisan menjadi hal yang utama sehingga kami meracik kopi dengan gula yang dicampur dengan tingkat kemanisan yang pas dan tepat tetap menonjolkan karakter kopi yang kuat,"
"Kopi tubruknya juga dibuat dari racikan warisan tradisional sehingga menciptakan rasa kopi yang mantap, aroma yang khas dan warna hitam yang pekat. Kami berharap kehadiran varian ini dapat mendukung masyarakat Indonesia agar semakin fokus dan mantap tidak hanya di bulan Ramadan tetapi juga di hari-hari selanjutnya,” ujar Soegiono.
Dihadirkan saat Ramadan
Kehadiran kopi varian baru yang sudah berpadu dengan gula dalam satu kemasan ini dilakukan di selasar Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, dihadiri oleh Wakil Menteri Agama H. Saiful Rahmat Dasuki, dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar.
Para jemaah yang datang berkesempatan mencicipi nikmatnya Kopi Tubruk Gadjah Special Mix yang dibagikan gratis di area masjid dan berbagai games seru jelang menanti waktu berbuka puasa seperti Gadjah Kejut dan lainnya.
Ada pula beberapa pengisi acara yang hadir dalam agenda tersebut untuk menambah wawasan sekaligus mengimbau masyarakat agar lebih fokus dalam beribadah dan mengejar pahala di bulan suci ini, seperti Ustaz Alfie Alfandy hingga penyanyi Armand Maulana.
Di kesempatan yang sama, Ustaz Alfie Alfandy mengatakan, kopi sudah menjadi salah satu minuman yang sangat berguna untuk meningkatkan fokusnya dalam beribadah.
"Bagi saya, kopi membuat saya lebih rileks dan tenang. Sejak dulu, ada ulama yang minum kopi di malam hari untuk menemaninya berdzikir, mengingat Allah SWT."
"Mudah-mudahan penyuka kopi tergolong sebagai orang yang suka mengingat Allah dan Rasul-Nya. Terlebih lagi ini bulan Ramadan dimana setiap ibadah kita, Allah sendiri yang akan langsung membalasnya. Jadi mari berlomba-lomba untuk memperbanyak ibadah,” tuturnya.
Sementara itu, Armand Maulana yang tampil menghibur para jemaah menyebut Ramadan selalu memberikan nuansa yang berbeda di hati setiap umat muslim.
Pasalnya, banyak sekali ganjaran pahala atas kebaikan yang dilakukan di bulan suci ini. Untuk itu, ia berpesan hendaknya menjadikan Ramadan sebagai momentum bagi umat muslim untuk menghimpun berbuat beragam kebaikan dan memperbanyak ibadah.
“Bagi saya, Ramadan itu momen untuk menabung dari sisi ibadah ya. Karena hanya di bulan Ramadan, kita bisa sebulan penuh beribadah dari siang sampai malam sehingga kita bisa mengumpulkan banyak pahala. Wajar jika bulan ini selalu ditunggu banget oleh umat muslim,” tutur Armand.