Diduga Curi Data Rahasia Tesla Demi Keuntungan Pribadi, WN Kanada dan China Ditangkap Polisi AS

ERA.id - Seorang warga negara Kanada dan China ditangkap oleh kepolisian New York atas dugaan mencuri dan menjual data milik produsen mobil listrik, yang diduga adalah Tesla. Keduanya tertangkap tangan menjual data komponen dan perakitan baterai mobil listrik di Amerika Serikat.

Klaus Pflugbeil ditangkap oleh kepolisian AS di Nassau County, New York, Amerika Serikat. Dia dituduh melakukan konspirasi bersama Yilong Shao, warga Tiongkok untuk melakukan perdagangan rahasia milik perusahaan kendaraan listrik terkemuka yang berbasis di AS.

"Para terdakwa dituduh mencuri teknologi milik produsen mobil listrik AS yang berharga dan menggunakannya untuk mendirikan bisnis saingan di luar negeri," kata Asisten Jaksa Agung Matthew G. Olsen dari Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman, dikutip laman resmi pengadilan, Kamis (21/3/2024).

Matthew mengatakan dari pencurian dan penjualan data rahasia yang dilakukan oleh keduanya bisa mengancam keamanan nasional AS. Apalagi, penjualan rahasia itu berkaitan dengan komponen dan perakitan baterai mobil listrik terkemuka.

"Pencurian rahasia dagang tingkat lanjut yang berkaitan dengan komponen dan perakitan baterai ini menumpulkan keunggulan teknologi Amerika, dan Departemen Kehakiman akan meminta pertanggungjawaban mereka yang mencoba menipu potensi ekonomi negara kita dan mengancam keamanan nasional kita," ujarnya.

Selama pemeriksaan, para terdakwa diketahui mendirikan perusahaan di Tiongkok, China dengan modal data curian. Mereka bahkan menghabiskan biaya penelitian dan pengembangan hingga jutaan dolar, serta menjual produk yang dikembangkan tersebut kepada publik.

Penjualan itu dilakukan demi keuntungan pribadi mereka. Keduanya menggunakan informasi rahasia yang dicuri untuk membangun pesaiang mobil listrik yang berbasis di China.

"Klaus Pflugbeil dan Yilong Shao diduga menggunakan informasi rahasia yang dicuri, yang dikembangkan oleh perusahaan mereka sebelumnya untuk membangun pesaing mereka yang berbasis di Tiongkok," kata Asisten Direktur Penanggung Jawab James Smith dari FBI New York Field Office.

Menurut dokumen pengadilan, Pflugbeil dan Shao adalah operator bisnis berbasis di RRT (Company-1), yang menjual teknologi yang digunakan untuk pembuatan baterai, termasuk baterai yang digunakan pada kendaraan listrik. Para terdakwa membangun Company-1 menggunakan informasi sensitif dan hak milik Victim Company-1, dan memasarkan bisnis mereka sebagai pengganti produk Victim Company-1.

Dari kejahatan itu, keduanya bahkan membuka cabang perusahaan di Kanada, Jerman, hingga Brasil.

Pflugbeil ditangkap pada Rabu (20/3/2024) waktu setempat setelah dia mengirimkan beberapa rahasia dagang ke agen yang menyamar dan melakukan perjalanan ke Nassau County untuk bertemu dengan orang yang dia yakini sebagai pebisnis yang berbasis di Long Island.

Pflugbeil dijadwalkan hadir untuk pertama kalinya hari ini di hadapan Hakim AS Peggy Kuo. Sementara rekan tergugatnya, Shao, masih buron.

Jika terbukti bersalah, Pfugbeil terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara. Hakim pengadilan distrik federal akan menentukan hukuman apa pun setelah mempertimbangkan Pedoman Hukuman AS dan faktor hukum lainnya.