Heboh Guncangan Gempa di Tuban Terasa Dua Kali di Surabaya Kekuatan 6.0 Magnitudo, Warga Panik
ERA.id - Terjadi guncangan gempa di Wilayah perairan Tuban, Jawa Timur hingga terasa di Surabaya sebanyak dua kali, Jumat (22/3/2024).
Berdasarkan informasi yang dihimpun BMKG, gempa berkekuatan Magnitudo 6.0 tersebut mengguncang sekitar pukul 11.25WIB. Gempa itu berpusat di kedalaman 10 kilometer perairan Tuban.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,79 derajat Lintang Selatan (LS) serta 112,32 derajat Bujur Timur (BT).
"Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 kilometer arah timur laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 kilometer," ujar Daryono dalam keterangan rilisnya, kepada awak media.
Daryono menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip," ungkap
Menurut dia, gempa yang mengguncang wilayah Jawa Timur tersebut turut dirasakan oleh sejumlah wilayah Indonesia.
Sementara itu, Edwin Fauqon Nuurin, salah warga Surabaya bercerita ketika gempa berlangsung tengah berada di lantai delapan, kantor yang berada di Jalan Mayjend Jonosewojo, Dukuhpakis.
"Tadi gempanya itu sekitar jam 12.30 WIB, itu cukup kenceng kan (guncanganya), sampai lampu-lampu itu goyang," kata Edwin.
Edwin bercerita saat itu, pihak gedung meminta kepada karyawan untuk segera keluar bangun tersebut. Hal itu untuk mengantisipasi adanya dampak buruk yang ditimbulkan dari gempa tersebut.
"Ada ratusan karyawan kalau enggak salah, soalnya kan di Spazio Tower itu ada banyak kantor juga," jelasnya.
Kemudian, Edwin bersama sejumlah karyawan lainya memutuskan untuk langsung melakukan salat Jumat. Sebab, mereka juga belum diperbolehkan untuk ke naik ke ruangnya kembali.
"Tapi pas habis selesai salat Jumat, ada gempa lagi tapi enggak separah yang pertama. Terus sampai sekarang masih belum boleh naik (ke ruangan), belum tahu sampai kapan," ujarnya.